Berita Terbaru

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Perempuan Jadi Magnet Mencerdaskan

Pembangunan gedung Pascasarjana FH Unhas yang diletakkan batu pertamanya oleh Ketua IKA FH UH Syahrul Yasin Limpo, Sabtu (26/3) diperkirakan menelan dana sekitar Rp 6,5 miliar. Dana sebesar itu, Rp 1,5 miliar tanggung jawab Fakultas Hukum dan sisanya Rp 5 miliar tanggung jawab alumni.

Mendengar angka lima miliar, alumni yang hadir langsung bersorak ‘’setuju’’.

‘’Kan ada Pak Ketua IKA,’’ imbuh Farida sembari menambahkan pada HUT ke-65 Fakultas Hukum, gedung ini sudah harus berdiri dan diresmikan.

Ketua IKA Fakultas Hukum Unhas Syahrul Yasin Limpo merespons dengan mengatakan bahwa kalau permintaan perempuan itu susah ditolak. Perempuan itu selalu menarik dan membuat kita cerdas. Membuat kita berani dan perempuan itu menjadi magnit.  Baik Rektor maupun dekannya memiliki kekuatan seperti itu.

‘’Kita sama-sama meletakkan batu pertama hari ini dan merupakan rakhmat bagi bangsa Indonesia. Karena perpustakaan itu menceritakan masa lalu, masa kini, dan masa depan,’’ kata Syahrul Yasin Limpo.

Jika kita mau berkualitas, perpustakaan menjadi sangat penting. Oleh karena itu, ini merupakan makna dari Ibu Rektor dan Ibu Dekan. Syahrul kemudian menjanjikan menalangi dana Rp 1 miliar. Tentu saja ini tidak cukup. Syahrul perkirakan Rp 6 miliar tidak cukup, mungkin Rp 10 miliar-lah. Tentu ada beliau-beliau semua. Kita coba bagi-bagi, tinggal kita matang jadwalnya.

‘’Mari kita sama-sama membaca Al Fatihah agar Fakultas Hukum dapat memberikan kualitas sarjana hukum yang bisa mengabdi pada negara dan bangsa serta tanah air dengan lebih baik,’’ kunci Syahrul.

‘’Melalui gedung ini Fakultas Hukum ingin menebar benih cinta kepada para alumninya,’’ kata Dekan Fakultas Hukum Unhas Farida Patittingi menjelang peletakan batu pertama yang dilakukan Syahrul Yasin Limpo dan Rektor Unhas Dwia Aries Tina Pulubuhu.

Dengan menebar cinta kepada par alumni, kata Farida, kita juga berharap dapat mendidik anak-anak dengan penuh cinta. Mereka juga bakal memiliki hati yang lembut dank e depan dapat menjadi insan-insan penegak hukum berhati nurani.

 

Berita terkait :

Share berita :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email

This post is also available in: Indonesia

Skip to content