Universitas Hasanuddin menyelenggarakan kegiatan sosialisasi pembangunan Zona Integritas (ZI) sebagai langkah strategis dalam mewujudkan tata kelola perguruan tinggi yang bersih, akuntabel, dan melayani. Kegiatan berlangsung mulai pukul 09.30 Wita, dengan melibatkan pimpinan universitas, unit kerja, serta Tim Zona Integritas di lingkungan Unhas, secara virtual melalui aplikasi zoom meeting, Kamis (24/07).
Sosialisasi ini merupakan bagian dari komitmen Unhas untuk terus mendorong reformasi birokrasi di lingkup perguruan tinggi, khususnya dalam rangka membangun Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
Tahun ini, Unhas meloloskan tiga fakultas sebagai unit kerja yang akan dinilai oleh Tim Penilai Nasional (TPN), yaitu: Fakultas Kedokteran, Fakultas Kesehatan Masyarakat, dan Fakultas Kehutanan.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor Unhas Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., menyampaikan bahwa, pembangunan Zona Integritas merupakan instrumen penting untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap institusi. Prof JJ menegaskan kembali kepada sivitas akademika untuk mengawal bersama seluruh upaya Unhas dalam mewujudkan zona integritas.
Pembangunan Zona Integritas bukan hanya formalitas administratif, tetapi merupakan wujud dari keseriusan Unhas dalam memberikan layanan yang efektif, transparan, dan bebas dari praktik penyimpangan.
“Kita menyadari bahwa pencapaian menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) bukanlah tugas yang mudah. Ada tiga fakultas yang saat ini sebagai kandidat dalam WBK, dan ini merupakan capaian yang patut diapresiasi. Kita harus terus menjaga ritme kerja dan tidak lengah dalam menjaga kualitas pelayanan serta akuntabilitas organisasi,” jelas Prof JJ.
Lebih lanjut, Prof JJ juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh tim yang telah bekerja secara profesional, menjunjung tinggi prinsip tata kelola pemerintahan yang baik, serta menjaga integritas dalam setiap langkah. Dirinya juga mengingatkan pentingnya tim yang solid, bekerja secara berlapis, dan memiliki sensitivitas tinggi terhadap potensi celah maupun hambatan yang mungkin muncul.
“Jangan ragu untuk mengidentifikasi dan menyampaikan kendala yang ada secara terbuka dan jelas. Ketidakjelasan atau kurangnya perhatian pada detail dapat menjadi titik lemah yang merugikan. Oleh karena itu, mari kita terus bangun budaya kerja yang terbuka, responsif, dan berorientasi pada solusi,” tambah Prof JJ.
Setelah sambutan, kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi yang disampaikan oleh Ishaq Rahman, S.I.P., M.Si., yang memberikan gambaran tentang tahapan penilaian LKE dari 17 Fakultas, sampai akhirnya berhasil meloloskan tiga fakultas yang masuk kandidat WBK.
“Tahun ini, KemendiktiSaintek meloloskan lima fakultas untuk dinilai oleh TPN sebagai kandidat peraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi. Tiga diantaranya adalah dari Unhas. Ini capaian yang sangat membanggakan,” kata Ishaq.
Seluruh rangkaian kegiatan yang dipandu oleh Sekretaris Tim Reformasi Birokrasi Unhas, Prof. Dr. Andi Kusumawati, SE.,Ak., M.Si, ini berlangsung lancar hingga pukul 12.00 Wita. (*/mir)
Editor : Sardi Organiady