Universitas Hasanuddin melalui Fakultas Teknik sukses sukses menyelenggarakan “Annual Next Gen Climate Tech, Carbon Markets, and Green Investment Forum”. Forum strategis ini mempertemukan pemimpin nasional, akademisi, pelaku industri, investor, dan komunitas untuk membahas inovasi teknologi iklim, pasar karbon, serta investasi hijau berkelanjutan.
Kegiatan resmi dibuka oleh Gubernur Sulawesi Selatan yang diwakili Asisten III, Ir. A. Darmawan Bintang, yang menegaskan komitmen Pemprov Sulsel memperkuat ekosistem inovasi dan mendorong transisi menuju ekonomi rendah karbon. Berlangsung mulai pukul 09.00 Wita, di Fakultas Teknik, Selasa (12/08).
Dalam kesempatan tersebut, Rektor Unhas Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., sebagai pembicara utama menyampaikan materi tentang “Climate Innovations & Future Talent Development for Sustainable Development: The Role of Indonesian Universities”. Dalam paparannya, Prof. JJ menekankan peran vital perguruan tinggi dalam mempromosikan inovasi iklim dan pengembangan talenta di sektor pasar karbon.
Lebih lanjut, Prof JJ menggarisbawahi pentingnya memasukkan isu pasar karbon ke dalam kurikulum pendidikan tinggi, memperkuat riset inovasi terkait iklim, mengembangkan inkubasi teknologi, memperluas kerja sama antar universitas, serta memastikan keterlibatan masyarakat dalam mitigasi perubahan iklim. Dirinya juga mengingatkan pentingnya menjaga lahan hijau sebagai bagian integral dari keberlanjutan ekosistem kampus dan kota.
“Kolaborasi lintas sektor dan kemitraan strategis adalah kunci untuk mendorong dampak nyata. Perguruan tinggi bersama pemerintah dan industri harus menjadi motor penggerak menuju pembangunan berkelanjutan Indonesia,” jelas Prof JJ.
Forum ini turut menghadirkan sejumlah pembicara kunci lainnya, antara lain Prof. Brian Yuliarto (Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi), Evita Manthoni, SE., M.Si (Kemenko Perekonomian RI), Gubernur Sulawesi Selatan Dr. Muhammed Yunus Yasin (ASTI dan Khazanah Institut Malaysia), Prof. Agustan (Ketua BRIN), dan Cakra Achmad (Executive Director DCT-Hub Indonesia Chapter). Beberapa hadir secara luring, sebagian melalui koneksi daring dari berbagai negara.
Peserta forum berasal dari kalangan pengusaha energi terbarukan, dosen, mahasiswa dari universitas terkemuka di Indonesia, serta komunitas Society of Renewable Energy (SRE). Diskusi panel membahas inovasi R&D untuk climate tech, penerapan pasar karbon di Indonesia, model investasi hijau, dan strategi kolaborasi industri–akademisi–pemerintah.
Kegiatan ditutup dengan kesepakatan menjadikan forum ini sebagai agenda tahunan yang menghubungkan riset, kebijakan, dan implementasi nyata, demi mendukung target Net Zero Emission Indonesia 2060.
Sebagai pusat pendidikan teknik terbesar di kawasan timur Indonesia, Unhas menegaskan komitmennya pada pengembangan teknologi berkelanjutan, riset inovatif, dan kemitraan strategis yang memperkuat kontribusi perguruan tinggi dalam mencapai pembangunan nasional yang ramah lingkungan. (*/mir)
Editor : Ishaq Rahman