Rektor Unhas: “PIMNAS menjadi ajang membentuk budaya riset yang melatih keberanian berinovasi, ketajaman berpikir kritis, dan kepekaan membaca persoalan masyarakat,”
Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-38 di Universitas Hasanuddin resmi dimulai, Senin (24/11/2025). Kegiatan tahunan kali ini mengusung tema: “Transformasi Mahasiswa Indonesia Menjadi Generasi Unggul yang Inovatif, Kolaboratif, Berkarakter, dan Berdampak”.
Pembukaan perhelatan ilmiah terbesar bagi mahasiswa ini berlangsung mulai pukul 08.30 Wita, di Baruga A.P Pettarani, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar. Ribuan mahasiswa dan dosen pendamping turut menghadiri momen yang disiarkan langsung melalui Unhas TV ini.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. drg. Muhammad Ruslin, M.Kes., Ph.D., Sp.BM (K), selaku ketua Panitia dalam laporannya menyampaikan, PIMNAS merupakan ajang penalaran paling prestisius bagi mahasiswa. Ini kali kedua Unhas sebagai tuan rumah, setelah sebelumnya pada PIMNAS ke-21.
Prof. Ruslin menyebutkan, PIMNAS merupakan puncak dari rangkaian seleksi panjang. Pada awalnya, terdapat 30.000 lebih proposal mahasiswa yang diusulkan untuk memperoleh pendanaan. Setelah melalui penilaian awal yang ketat, sebanyak 1.590 tim memperoleh pendanaan. Pada seleksi akhir, sebanyak 420 tim lolos ke acara puncak.
Dalam proses registrasi peserta yang sudah dilakukan pada hari sebelumnya, tercatat ada 167 Perguruan Tinggi yang hadir, dengan total 417 tim. Sebanyak 1.847 mahasiswa, dan 401 dosen yang terdaftar hadir pada PIMNAS kali ini. Jumlah ini belum termasuk tim pendukung dari setiap kampus.
“Jumlah ini menunjukkan ketatnya kompetisi dan tingginya kualitas karya mahasiswa Indonesia. PIMNAS hadir sebagai ruang lahirnya inovasi baru, terbentuknya jejaring kolaborasi, serta penguatan karakter mahasiswa sebagai calon pemimpin masa depan,” jelas Prof Ruslin.
Rektor Unhas Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., menyampaikan, PIMNAS menjadi ajang membentuk budaya riset yang melatih keberanian berinovasi, ketajaman berpikir kritis, dan kepekaan membaca persoalan masyarakat.
“Di Unhas, PIMNAS diberi bobot SKS tinggi melalui skema MKPK karena tidak hanya mengasah hard skills, tetapi juga soft skills esensial seperti komunikasi, kolaborasi, critical thinking, dan complex problem solving,” jelas Prof JJ.
Pada masa krusial menuju Indonesia Emas 2045, Prof JJ menekankan pentingnya penguatan riset, inovasi, dan daya saing teknologi nasional. Riset menjadi tulang punggung transformasi ekonomi dan sosial Indonesia.
“Salah satu bentuk penguatan riset Unhas adalah dengan membentuk hampir 400 Thematic Research Group (TRG) untuk memperkuat kolaborasi riset multidisiplin,” kata Prof. JJ.
Sementara itu, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, Dr. Beny Bandanadjaja, ST., MT menyampaikan, kompetisi seperti PIMNAS harus terus didukung karena mampu memperkuat ekosistem inovasi di perguruan tinggi.
Dr Beny juga memberikan apresiasi kepada Unhas yang memberikan penghargaan berupa pembebasan dan penyetaraan SKS bagi mahasiswa berprestasi. Menurutnya, langkah ini patut menjadi contoh bagi perguruan tinggi lain dalam memberikan ruang seluas-luasnya bagi kreativitas mahasiswa.
“PIMNAS bukan hanya ajang kompetisi, tetapi forum intelektual yang mempertemukan mahasiswa dari berbagai daerah. Melalui prinsip penilaian yang berimbang, Kemendiktisaintek memastikan seluruh peserta mendapatkan kesempatan yang adil dalam menunjukkan kemampuan terbaiknya,” jelas Beny.
Setelah sambutan, kemudian dilanjutkan dengan parade defile kontigen dari berbagai perguruan tinggi dan penampilan bhineka Tunggal Ika.
Dijadwalkan, untuk hari pertama akan dilakukan penilaian poster yang berpusat di Student Center Fakultas Kedokteran Unhas. (*/mir)
Editor : Ishaq Rahman
