Tiga belas anggota Komisi VII DPR RI diketuai Syaikhul Islam Ali (Fraksi PKB) menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan para pakar Universitas Hasanuddin Pertamina, dan PT Equity Epic (Sengkang) pty, Ltd. guna memperoleh masukan bagi Rancangan Undang-Undang (RUU) Minyak dan Gas Bumi (Migas) di Kampus Unhas Tamalanrea, Kamis (1/12). Mereka diterima Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unhas Dr.Ir. Abd.Rasyid J, M.Si dan sejumlah pakar Unhas.
Syaikhul Islam Ali mengatakan, RUU Migas ini sangat penting, karena sector Migas sangat strategis menopang pembangunan negara, sehingga UU yang suidah ada harus direvisi. Pembahas RUU ini semakin mendesak mengingat Indonesia sedang di ambang krisis migas.
Pakar Unhas mengemukakan, di Sulawesi Selatan banyak dikembangkan energi, antara lain antara lain melalui pembangunan Energi Sengkang, Wajo, PLTU Jeneponto 250 MW, PLTU Poso 180 MW. Kebanyakan Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) kebanyakan dimiliki pihak asing. Mayoritas tenaga kerja di PT Energi Sengkang adalah lokal. Banyaknya energi alternatif yang ada bisa menjadi pilihan untuk mengimbangi energy terbarukan dari energi fosil yang kian berkurang.
Salah seorang mahasiswa menyarankan RUU Migas tetap memperhatikan dampak eksplorasi yang berkaitan dengan lingkungan beberapa dekade ke depan.
RUU Migas tersebut terdiri atas 21 Bab dengan 99 pasal. RUU Migas ini merupakan revisi terhadap UU No.22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi. Setelah berlakunya UU Migas yang baru, UU tersebut dengan semua peraturan perundang-undangan yang merupakan peraturan pelaksanaannya dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalam UU yang baru kelak.
Syaikhul Islam Ali dalam kunjungan ke Unhas didampingi Daryatmo Mardiyanto, Tony Wardoyo, Andi Ridwan Pattiwiri (PDI-P), Diti Ganinduto (Golkar), Ramson Siagian, Bambang Haryadi (Gerindra), Sayed Abubakar A.Assegaf (Demokrat), Hadi Zainal Abidin, S.Pd.,MM, M.Hp (PKB), Tamsil Linrung (PKS), Dr,Andi Jamaro Dulu, M.Si (PPP), Dr,Ari Yusnita (Nasdem), dan Mukhtar Tompo (Hanura), disertai tiga staf secretariat, masing-masing seorang tenaga ahli, peneliti, dan TV Parlemen.
Usai FGD di Kampus Unhas Tamalanrea, tim Komisi VII DPR RI tersebut terbang kembali ke Jakarta, setelah tiba pagi di hari yang sama. (*).
Keterangan foto:
Suasana FGD Komisi VII DPR RI dengan Unhas, PT Pertamina, dan PT Equity Epic (Sengkang) di Unhas dan penyerahan cenderamata.