Dalam rangka implementasi penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU), Universitas Hasanuddin bersama Pemerintah Kabupaten Luwu Utara menyelenggarakan pertemuan dan diskusi bersama terkait pengembangan penerapan Ipteks dan penumbuhan perusahaan pemula berbasis teknologi. Hal ini dimaksudkan untuk mendukung peningkatan ekonomi daerah Luwu Utara.
Kegiatan berlangsung mulai pukul 10.00 Wita secara luring terbatas dengan penerapan protokol Covid-19 secara ketat di Auditorium Gedung Science Techno Park (STP), Kampus Tamalanrea, Makassar, Sabtu (05/06).
Turut hadir Bupati Luwu Utara (Indah Putri Indriani), Ketua DPRD Lutra (Basir) beserta jajaran Pemda Lutra. Adapun mewakili Unhas yakni Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan dan Infrastruktur (Prof. Dr. Ir. Sumbangan Baja, M.Phil), para direktur, Dekan dan ketua lembaga.
Mengawali kegiatan, Prof. Sumbangan dalam sambutannya menyampaikan kegiatan hari ini merupakan bagian dari tindak lanjut MoU antara Unhas bersama Kabupaten Luwu Utara dengan mendengarkan berbagai potensi yang dapat dikembangkan di daerah tersebut.
Lebin lanjut, Prof. Sumbangan menuturkan sejauh ini Unhas telah memiliki beberapa kegiatan dengan Pemkab Lutra, misal pada penerapan program perbenihan yang melibatkan tujuh kabupaten salah satunya Lutra yang mempunyai sambutan dan produktifitas tinggi.
“Unhas mempunyai banyak peneliti dalam berbagai bidang yang siap berkontribusi untuk mendukung berbagai potensi yang dimiliki Lutra. Kedepan, berbagai aktivitas tersebut akan dijembatani oleh STP guna merangkum dan mengkomunukasikan fokus kajian yang akan dikerjakan bersama,” jelas Prof. Sumbangan.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Lutra Indah Putri Indriani mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Unhas yang telah meluangkan waktu berdiskusi bersama untuk pengembangan Lutra Kedepan. Dirinya menjelaskan mengenai berbagai potensi dan tantangan yang dihadapi oleh wilayahnya saat ini.
“Potensi Lutra banyak utamanya pada sektor pertanian, perikanan dan peternakan. Hal ini perlu saran dan masukan serta keterlibatan dari Perguruan Tinggi untuk memaksimalkan hal tersebut. Juga diperlukan perlindungan dan bagaimana mempertahankan segala potensi tersebut untuk kemaslahatan masyarakat. Kami berharap Unhas dapat membantu pemerintah termasuk dalam perumusan kebijakan yang tepat,” jelas Indah.
Lebih lanjut, Indah menambahkan angka kemiskinan cukup signifikan di Lutra dan banyak terjadi di daerah pertanian. Padahal, sektor pertanian Lutra menjadi penyumbang terbesar Produk Domestik Regional Broto (PDRB). Olehnya itu diperlukana upaya bersama agar masyarakat bisa sejahtera dan memperoleh pendapatan lebih dari apa yang mereka kerjakan.
“Saat ini pemerintah fokus pada proses pemasaran yang lebih terintegrasi pada pemanfaatan teknologi. Kami telah membangun market place (Elektronik Mall) sebagai salah satu media yang dapat digunakan oleh masyarakat. Namun, hal ini perlu pengembangan yang lebih baik dan hal tersebut membutuhkan keterlibatan Perguruan Tinggi. Kami juga ingin agar produk unggulan masyarakat dapat memperoleh HaKI,” sambung Indah.
Setelah mendengarkan berbagai tantangan dan hambatan serta potensi wilayah Kabupaten Luwu Utara, kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dari para peserta yang hadir. Kegiatan berlangsung lancar hingga pukul 13.00 Wita.(*/mir)
Editor : Ishaq Rahman, AMIPR