Berita Terbaru

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Empat Guru Besar Baru Unhas Perkuat Keilmuan dan Inovasi di Bidang Kesehatan

Universitas Hasanuddin menggelar Rapat Paripurna Senat Akademik Terbatas dalam rangka upacara penerimaan jabatan profesor bagi empat Guru Besar baru dari Fakultas Kedokteran. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa (20/5), pukul 09.00 WITA, bertempat di Ruang Senat Akademik, Lantai 2 Gedung Rektorat Unhas, Kampus Tamalanrea, Makassar. Prosesi juga disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Senat Akademik Unhas.

Acara tersebut dihadiri oleh Rektor Unhas, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., bersama Ketua, Sekretaris, dan anggota Majelis Wali Amanat, Senat Akademik, serta Dewan Profesor. Turut hadir pula para tamu undangan dan keluarga dari para Guru Besar yang menerima jabatan profesor secara resmi.

Adapun empat Guru Besar yang dikukuhkan adalah:

1. Prof. Dr. dr. Irfan Idris, M.Kes (Guru Besar ke-574 Unhas, Bidang Keahlian: Fisiologi Sel & Molekular)

2. Prof. Dr. dr. Idar Mappangara, Sp.PD, Sp.JP(K) (Guru Besar ke-575 Unhas, Bidang Keahlian: Kardiologi Klinik)

3. Prof. Dr. dr. Muzakkir Amir, Sp.JP(K) (Guru Besar ke-576 Unhas, Bidang Keahlian: Aritmia)

4. Prof. Dr. M. Aryadi Arsyad, M.BiomedSc, Ph.D ((Guru Besar ke-577 Unhas, Bidang Keahlian: Fisiologi Vaskular)

Dalam sambutannya, Rektor Unhas, Prof. JJ, menyampaikan ucapan selamat kepada empat dosen dari Fakultas Kedokteran yang telah dikukuhkan sebagai guru besar.

Prof. JJ menekankan pentingnya peran perguruan tinggi dalam mendorong penguatan kapasitas global melalui internasionalisasi. Ia menyampaikan bahwa Kemendikbudristek saat ini terus mendorong universitas di Indonesia untuk aktif dalam proses tersebut.

Lebih lanjut, Rektor menilai bahwa pengukuhan guru besar ini menjadi momen penting bagi Fakultas Kedokteran, khususnya dalam mendukung cita-cita Unhas melalui program “Unhas Sehat”. Program ini tidak hanya menitikberatkan pada prestasi akademik, tetapi juga memperhatikan kesehatan jasmani dan rohani seluruh sivitas akademika.

“Kami sadar betul bahwa cita-cita kami bukan hanya mencetak sivitas akademika yang unggul dalam prestasi, tetapi juga sehat lahir dan batin. Program Unhas Sehat ini menjadi langkah konkret, dan saya sangat bersyukur karena Unhas memiliki kapasitas yang mumpuni untuk menyelenggarakan medical check-up (MCU). Ini pun mendapat apresiasi dari sivitas akademika karena mereka menyadari pentingnya menjaga kesehatan,” ujar Prof. JJ.

Sebelumnya, setiap guru besar telah menyampaikan pidato penerimaan yang membahas topik dari bidang keahliannya masing-masing.

Prof. Dr. dr. Irfan Idris, M.Kes

Pidato: “Mengenali Strategi Kuman (Mikroba) Menginvasi Tubuh Manusia: Kajian Fisiologi Sel dan Molekul”

Ia menjelaskan bahwa interaksi antara manusia dan mikroba telah berlangsung sejak peradaban awal. Perubahan pola hidup manusia dari berburu menjadi komunitas agraria meningkatkan interaksi ini, karena manusia lebih sering bersentuhan langsung dengan tanah, air, dan hewan ternak.

“Ilmu Fisiologi Sel yang kami tekuni sejak awal menjadi dosen telah menjadi landasan untuk pembelajaran mahasiswa dan penelitian, khususnya pada penyakit infeksi yang masih tinggi di Indonesia. Kami berharap pembelajaran biomedik dan penyakit infeksi, khususnya tentang invasi kuman ke dalam sel, dapat lebih terintegrasi dan fokus pada penyakit yang banyak terjadi di wilayah kita,” jelasnya.

Prof. Dr. dr. Idar Mappangara, Sp.PD, Sp.JP(K)

Pidato: “Tele-Elektrokardiografi: Revolusi Layanan Kesehatan Menuju Inovasi Pendidikan dan Transformasi Penelitian”

Dalam pidatonya, Prof. Idar menyoroti pentingnya penerapan telemedisin di Indonesia sebagai solusi untuk menjawab tantangan pemerataan layanan kesehatan.

“Telemedisin harus menjadi bagian dari pendidikan di Fakultas Kedokteran, sebagai program pendidikan berkelanjutan tanpa batas ruang dan waktu melalui tele-education,” ujarnya.

Prof. Dr. dr. Muzakkir Amir, Sp.JP(K)

Pidato: “Revolusi Penanganan Aritmia: Inovasi Teknologi dan Tantangan di Indonesia Menuju Masa Depan”

Prof. Muzakkir menjelaskan bahwa aritmia adalah kondisi gangguan irama jantung yang berdampak besar terhadap kualitas hidup pasien. Ia menggarisbawahi pentingnya inovasi teknologi untuk penanganannya.

“Kami menawarkan penggunaan stylet-driven lead (SDL) dalam prosedur HBP dan LBBP sebagai alternatif efektif dibandingkan elektroda konvensional seperti lumenless lead (LLLS),” jelasnya.

Prof. Dr. M. Aryadi Arsyad, M.BiomedSc, Ph.D

Pidato: “Peran Adenosine dan Lidocaine dalam Sistem Kardiovaskular: Dari Fisiologi Vaskular, Vasospasme hingga Preservasi Vaskular”

Dalam pidatonya, Prof. Aryadi menyoroti potensi kombinasi adenosin, lidokain, dan magnesium (ALM) sebagai terapi kritis dalam berbagai kondisi medis darurat, mulai dari trauma hingga henti jantung dan sepsis.

“Meski hasil penelitian pada hewan menunjukkan potensi besar, penerapannya di klinis masih memerlukan studi lebih lanjut, terutama untuk menentukan dosis yang tepat bagi manusia,” ungkapnya.

Kegiatan Rapat Paripurna Senat Akademik dalam rangka Upacara Penerimaan Jabatan Guru Besar Fakultas Kedokteran berlangsung lancar dan khidmat hingga pukul 11.00 WITA. (*/dhs)

Editor : Ishaq Rahman

Empat Guru Besar Baru Unhas Perkuat Keilmuan dan Inovasi di Bidang Kesehatan Empat Guru Besar Baru Unhas Perkuat Keilmuan dan Inovasi di Bidang Kesehatan Empat Guru Besar Baru Unhas Perkuat Keilmuan dan Inovasi di Bidang Kesehatan

Berita terkait :

Share berita :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email

This post is also available in: Indonesia

Skip to content