Berita Terbaru

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Fakultas Peternakan Unhas Gelar Konferensi Internasional ICAST Bahas Produksi Peternakan Berkelanjutan

Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin menyelenggarakan Konferensi Internasional bertajuk “The 4th International Conference of Animal Science and Technology (ICAST)” ke-4 yang mengangkat tema “Sustainability Animal Agriculture Production for Green Tropical environment”. Kegiatan berlangsung mulai pukul 08.30 Wita secara virtual melalui aplikasi zoom meeting dan live streaming di kanal Youtube Fakultas Peternakan Unhas, Selasa (09/11).

Hadir sebagai narasumber yakni Prof. Min Du (Washington State University, USA), Prof. Maynor Alberto Vargas-Vargas (Universidad Técnica Nacional, Costarica), Prof. Hideyuki MANNEN (Kobe University, Japan), Prof. Dr. Ir. Syamsuddin Hasan, M.Sc (Universitas Hasanuddin, Indonesia), Prof Muhammad Rizal Martua DAMANIK, DVM, MRepSc, Ph.D (IPB University, Indonesia) dan Dr. Gokarna Gautam (Agriculture and Forestry University (AFU), Nepal).

Ketua Panitia Dr. Muhammad Ihsan Andi Dagong, S.Pt., M.Si., menjelaskan bahwa ICAST ke-4 tetap berlangsung secara daring seperti penyelenggaraan sebelumnya. Kegiatan ini diikuti oleh berbagai peserta dari 61 universitas baik dalam dan luar negeri, dengan jumlah paper terkumpul sebanyak 237 artikel.

Ihsan juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam mempersiapkan ICAST4. Beliau berharap kegiatan ini akan berdampak pada peningkatan pemahaman dan informasi kepada para peserta mengenai pentingnya ternak lokal Indonesia untuk diperkenalkan secara internasional sebagai kekayaan bangsa yang tidak kalah dengan ternak lainnya.

Pada kesempatan yang sama, Dekan Peternakan Unhas Prof. Dr. Ir. Lellah Rahim, M.Sc., menjelaskan Fakultas Peternakan terus berupaya berkontribusi dalam mengembangkan teknologi arif dan bijaksana. Dengan kekayaan jenis ternak lokal Indonesia sebanyak 58 jenis merupakan potensi untuk dikembangkan dan diperkenalkan ke dunia internasional.

“Berbagai jenis ternak lokal yang masih eksis hingga saat ini seperti kambing kacang, domba garut, sapi bali, sapi madura, kerbau belang dan lainnya belum banyak terekspos di dunia internasional. Ini menjadi peluang besar dalam mendorong peningkatan kesejahteraan para peternak seperti proses produksi dengan memanfaatkan teknologi,” jelas Prof. Lellah.

Kegiatan resmi dibuka oleh Rektor Unhas Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA. Dalam sambutannya, beliau mengatakan peternakan merupakan sub sektor yang mempunyai peran strategis dalam peningkatan ekonomi dan pembangunan sumber daya manusia. Peran strategis tersebut terlihat dari fungsi produk peternakan sebagai penyedia protein hewani yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tubuh manusia.

Lebih lanjut, Prof. Dwia menambahkan permintaan produk peternakan cenderung meningkat. Hal ini berkaitan dengan meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap konsumsi protein hewani dari ternak. Salah satu sumber protein yang potensial untuk dikembangkan adalah dari ternak lokal. Peternakan lokal akan meningkatkan kesejahteraan petani bila dikembangkan secara profesional.

“Topik yang dibahas akan membuka pemahaman tentang peternakan berkelanjutan dan berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Saya meyakini, kegiatan ini akan menghimpun hasil pemikiran maupun ide cemerlang dalam menghadirkan peternakan yang mempunyai dampak besar terhadap masyarakat,” ungkap Prof. Dwia.

Setelah pembukaan, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi para narasumber.

Prof. Maynor Alberto Vargas sebagai salah satu narasumber menjelaskan terkait “Effect of Lanthanide ions stress on Lactic Acid Fermentation Performance of Streptoccus Thermophilus during Milk Processing”.

Prof. Maynor menyimpulkan bahwa adanya ion Ln³ memberikan efek penghambatan pada proses biokimia fermentasi asam laktat, pada media kultur susu skim dengan SNF % antara 5% hingga 20% dan dengan suhu inkubasi dari 5 °C hingga 65 °C, menunjukkan yang tertinggi efek pada 45°C. Dengan efek penghambatan terjadi dengan konsentrasi ion Ln³+ antara 0,10 mmol/L dan 10 mmol/L.

“Ditemukan bahwa efek penghambatan sedikit berbeda tergantung pada elemen lantanida, menunjukkan Pr. Yb dan Gd efek terkuat dan Er, Nd dan Tm efek terlemah. Tidak ditemukan hubungan antara atom unsur lantanida dan efek penghambatannya,” jelas Prof. Maynor

Materi lainnya juga disampaikan oleh Prof. Min Du mengenai “Vitamin A in Intramuscular Fat and Muscle Development”. Beliau mengatakan nutrisi dan genetika berinteraksi untuk mempengaruhi kinerja pertumbuhan ternak. Ketika seekor hewan secara aktif berkembang dan tumbuh, pada hakikatnya kondisi tersebut rentan terhadap kekurangan dan perubahan nutrisi.

“Kami fokus pada otot rangka dan pengembangan adiposa yang sangat rentan terhadap defisiensi nutrisi karena prioritasnya yang rendah dalam pembagian nutrisi. Otot rangka dan jaringan adiposa terutama berkembang selama tahap janin dan neonatus,” jelas Prof. Min Dua.

Kegiatan ini terbagi dalam dua sesi dengan masing-masing narasumber yang berbeda. Kegiatan diikuti kurang lebih 200 peserta dari berbagai institusi atau lembaga ini dijadwalkan berlangsung hingga pukul 18.00 Wita. (*/mir)

Editor: Ishaq Rahman, AMIPR

 

 

Berita terkait :

Share berita :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email

This post is also available in: Indonesia English

Skip to content