Berita Terbaru

UNIVERSITAS HASANUDDIN

FIB Unhas dan NETWORK Gelar Seminar Nasional Penilaian Pembelajaran Bahasa Inggris

Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Hasanuddin melalui Departemen Sastra Inggris kerja sama NETWORK (Association of English Practitioners from Eastern Part of Indonesia) menyelenggarakan seminar nasional bertajuk “The 8th NETWORK National Seminar” yang mengusung tema “Assesment in Hybrid Learning: How to Measure English Language Proficiency”. Kegiatan berlangsung mulai pukul 08.30 Wita secara virtual melalui aplikasi zoom meeting, Jumat (17/12).

Hadi sebagai narasumber adalah Sisilia Halimi, Ph.D., (Senior Lecturer of Applied Linguistics, Faculty of Humanities, Universitas Indonesia), Dr. Gumawang Jati, M.A. (Lecturer of Institut Teknologi Bandung), dan Ananda Muhammad, S.S., M.A.TESL (Alumni of ELSP FIB Unhas, Ph.D. student of Applied Linguistics and Technology, Iowa State University).

Mengawali kegiatan, Dra. Nasmilah, M.Hum., Ph.D., selaku Ketua Departemen Sastra Inggris FIB Unhas menyampaikan, seminar ini menjadi wadah bagi para akademisi, profesional pendidikan, pakar asesmen dan praktisi untuk membahas perkembangan isu bahasa inggris yang relevan digunakan saat ini.

Beliau menambahkan, sejak pandemi Covid-19, terjadi perubahan pada berbagai sektor kehidupan, termasuk bidang pendidikan. Olehnya itu, menjadi penting untuk mendiskusikan bagaimana standar dan kerangka kerja yang digunakan sebagai proses penilaian pembelajaran bahasa inggris yang berlangsung secara hybrid.

Kegiatan resmi dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Akademik FIB Unhas, Dr. Mardi Adi Armin, M.Hum. Dalam sambutannya, beliau mengapresiasi terselenggaranya seminar nasional ini.

“Bahasa memungkinkan pertukaran ide, pemahaman dan budaya antara bangsa. Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional akan bermanfaat sebagai sarana untuk menghubungkan dengan orang lain secara global. Olehnya itu, sangat penting untuk terus mengembangkan kecakapan berbahasa Inggris, khususnya para mahasiswa prodi Sastra Inggris,” jelas Dr. Mardi.

Setelah pembukaan secara resmi, kemudian dilanjutkan dengan sesi presentasi. Materi pertama disampaikan oleh Sisilia Halimi tentang “Dinamic Assesment: How to Use It in Hybrid Learning”. Beliau menjelaskan, Dinamic Assesment (DA) merupakan pendekatan yang mengintegrasikan pengajaran dan penilaian pada saat yang bersamaan. Sebagai jenis penilaian tertentu, memberikan umpan balik korektif, istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Luria tahun 1961.

Pendekatan ini berpendapat bahwa gambaran lengkap tentang kinerja siswa memerlukan bantuan dari orang lain. Sejauh mana orang tersebut dapat memperoleh manfaat dari bantuan ini tidak hanya dalam menyelesaikan tugas atau tes yang sama, tetapi dalam mentransfer kinerja yang dimediasi ke tugas atau tes yang berbeda.

“Dengan pendekatan ini, individu mampu mencapai wawasan yang lebih rinci dan mudah memahami pembelajaran. DA efektif jika umpan balik diidentifikasi dengan jelas. Namun demikian, ada baiknya untuk mencoba berbagai teknik yang ada dan dianggap efektif dalam mengimplementasikan DA,” jelas Sisilia.

Pandangan lainnya juga disampaikan oleh Dr. Gumawang Jati mengenai “Online Assesment for Learning”. Gumawang mengatakan Assessment for learning (AFL) adalah pendekatan belajar mengajar yang menciptakan umpan balik untuk meningkatkan kinerja siswa.

Siswa menjadi lebih terlibat dalam proses pembelajaran dan dari sini memperoleh kepercayaan pada apa yang diharapkan untuk dikuasai. Secara umum, AFL mencakup tiga poin utama yakni menciptakan umpan balik positif, meningkatkan kemampuan siswa dan melibatkan mereka dalam proses pembelajaran. AFL mampu meningkatkan kepercayaan diri dan kemandirian dalam diri mahasiswa bersangkutan.

“Ada beberapa kekeliruan dalam memahami konsep AFL. Misalnya saja bahwa sebagian orang menganggap ujian adalah satu-satunya jenis penilaian yang penting, setiap pekerjaan harus selalu diberi penilaian, dengan penilaian yang sifatnya satu arah. Hal ini tentu tidak akan membantu pengembangan kapasitas mahasiswa untuk memahami Bahasa Inggris,” ungkap Gumawang.

Setelah seluruh narasumber menyampaikan pandangan dan gagasannya, kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab dari para peserta. Seminar nasional yang diikuti kurang lebih 200 peserta berlangsung lancar dan berlangsung hingga pukul 12.00 Wita. (*/mir)

Editor : Ishaq Rahman, AMIPR

Berita terkait :

Share berita :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email

This post is also available in: Indonesia

Skip to content