Berita Terbaru

UNIVERSITAS HASANUDDIN

FIKP Unhas Gelar Kuliah Umum Rumput Laut, Hadirkan 3 Pembicara Wageningen University and Research (WUR)-Netherland

Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Universitas Hasanuddin menggelar Guest Lecture dengan menghadirkan pembicara tamu yang berasal dari Wageningen University and Research (WUR)- Netherland. Kegiatan kuliah tamu dilaksanakan secara hybrid mulai jam 9.30 dari Ruang Sidang FIKP Unhas serta terhubung secara virtual melalui fasilitas zoom meeting, pada Rabu (3/5).

Tema Kuliah umum tentang Budidaya Rumput Laut ini menghadirkan tiga narasumber, yakni; Dr. Pepijn Van Oort, (ahli modeling) Peter GM, Van Der Heidjen Ph.D (ahli budidaya rumput laut) dan Dr. Han Soethoundt (ahli sosial ekonomi)

Kegiatan secara resmi oleh Dekan FIKP Unhas, Safruddin, S.Pi. M,P. Ph.D. Dirinya sangat menyambut baik kegiatan ini sebagai bagian dari kerjasama FIKP dengan Wageningan University untuk projek pengembangan rumput laut di Indonesia, yang selama ini sudah terjalin kolaborasi riset dan publikasi untuk kegiatan yang dimaksud. Dalam sambutannya Dekan FIKP juga mengemukakan bahwa Indonesia sebagai negara penghasil rumput laut terbesar kedua dengan kontribusi 38% bagi pasar dunia setelah China, Tentunya menjadi tantangan untuk kegiatan pengembangan penelitian dan industry yang bisa melibatkan banyak sivitas akademika di FIKP atau Universitas Hasanuddin.

Disamping itu Dekan FIKP juga memperkenalkan FIKP ke para peneliti dari Wageningan University dan Research (WUR).

Kegiatan webinar selanjutnya dipandu oleh moderator Dr. Muhammad Rijal Idrus yang juga Kepala Pusat Perubahan Iklim, Universitas Hasanuddin. Dalam pengantar diskusi pak Rijal mengemukakan bahwa bidang ilmu yang ditekuni para narasumber sangat berkaitan dengan bidang-bidang ilmu di FIKP seperti aquaculture, modeling dan GIS.

Dalam materinya Dr. Pepijn van Oort dengan judul “The Bio Economic Seaweed Model BESeM for modelling tropical seaweed cultivation” menjelaskan beberapa kolaborasi hasil riset salah satunya dengan Dosen FIKP Unhas Dr. Gunarto Latama dan Nita Rukminasari, dalam materinya Pepin menjelaskan bahwa masih banyak tantangan dalam riset modeling antara kegiatan budidaya rumput laut dan faktor lingkungan.

Pemateri selanjutya Prof. Peter GM van Der Heidjen yang selama ini telah banyak bekerja sebagai konsultan budidaya rumput laut di Filipina dan Indonesia, khususnya dalam penyuluhan dan pengembangan kapasitas bagi petani rumput laut melalui sekolah lapang. Dalam materinya yang berjudul “Farmer collaboration and seaweed farmer field schools: some lesson learn outside Indonesia” , Peter lebih banyak menjelaskan tentang bagaimana dalam pengembangan kapasitas petani budidaya selalu memberikan alternatif-alternatif metode yang relatif baru yang targetnya bagaimana meningkatan produksi budidaya yang tentunya juga akan meningkatkan kesejahteraan dari para petani.

Pemateri terakhir Dr. Han Soethoundt dalam persentasinya dengan judul Can we organize, socially and from an economic point of view, better seed for seaweed farmers in South Sulawesi. Dr Han telah banyak melaksanakan penelitian dan berinteraksi dengan para petani rumput laut di Sulawesi, seperti Takalar, Pinrang dan Gorontalo, dalam presentasinya Dr Han menjelaskan bahwa petani di Indonesia pada umumnya tidak terlalu memperhatikan kualitas bibit yang digunakan, yang lebih diutamakan adalah bagaimana bisa memproduksi yang banyak, padahal sebenarnya petani harusnya mengejar kualitas karaginan dari rumput laut. Selanjutnya Dr Han juga menjelaskan bahwa sebenarnya di beberapa lokasi di Sulawesi seperti di Takalar sekitar Pulau Lantampeo memiliki kualitas bibit yang bagus khususnya jenis Kappaphycus Alvarezii.

Kegiatan kuliah umum diikuti oleh Dosen dan Mahasiswa Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, baik secara luring yang dihadiri sekitar 70 peserta dan daring (zoom meeting) sekitar 50 peserta, berjalan sangat baik ditandai dengan banyaknya tanggapan dari peserta kuliah umum hingga acara ditutup menjelang jam 12 siang dengan penyerahan plakat dari Dekan FIKP ke Kepala Marine Research dari WUR. (*)

Editor: Ahmad

Berita terkait :

Share berita :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email

This post is also available in: Indonesia

Skip to content