Berita Terbaru

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Jagung Jago Hasil Riset Unhas Peroleh Sertifikat Perlindungan Varietas Tanaman

Rektor Unhas: “Hal ini adalah implementasi nyata terhadap dukungan bagi ketahanan pangan, program prioritas Presiden Prabowo melalui Kementerian Pertanian. Juga hal ini adalah manifestasi Kampus Berdampak, dimana hasil riset menjadi solusi nyata bagi masyarakat dan pembangunan”

Universitas Hasanuddin kembali menorehkan capaian penting di bidang inovasi pertanian. Tiga varietas jagung hasil riset dan inovsi, yakni Jagung Jago Unhas (JJUH) 1, 2, dan 3, resmi mendapatkan sertifikat Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) dari Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian, Kementerian Pertanian.

Sertifikat PVT memiliki arti penting karena memberikan hak eksklusif kepada pemulia atau pemegang hak untuk menggunakan, memperbanyak, menjual, dan memperdagangkan varietas tersebut. Hal ini juga merupakan bentuk pengakuan negara terhadap inovasi yang dihasilkan dalam bidang pertanian, khususnya dalam pengembangan bibit unggul.

Dekan Fakultas Pertanian Unhas, Prof. Dr. Ir. Rismaneswati, SP., MP., menjelaskan terbitnya sertifikat PVT merupakan langkah penting dalam proses berkarya dan berinovasi. Selain bukti pengakuan dan perlindungan dari negara, hal ini juga sekaligus menjadi bukti bahwa inovasi yang dihasilkan memenuhi standar bibit unggul.

“Khusus untuk jJJUH 1, 2, dan 3, sertifikat PVT sudah kami terima, sementara varietas lainnya masih sementara proses. Perlindungan ini bukan hanya masalah administratif, tapi menjadi dasar bagi kita untuk berproduksi dalam jumlah besar secara komersial dan menyebarluaskan kepada masyarakat,” jelas Prof Risma.

Dalam konteks hukum Indonesia, PVT diatur melalui Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000. Untuk tanaman semusim seperti jagung, masa perlindungan diberikan selama 20 tahun sejak tanggal pemberian hak. Dengan demikian, jagung JJUH 1–3 akan mendapatkan perlindungan jangka panjang dari potensi penyalahgunaan pihak lain.

Prof. Risma menjelaskan, keberadaan PVT akan mendorong penelitian dan inovasi berkelanjutan di bidang pemuliaan jagung. Varietas baru diharapkan memiliki keunggulan kompetitif, misalnya tahan hama, berproduksi tinggi, serta adaptif terhadap perubahan iklim.

Dirinya mengharapkan, varietas jagung ini tidak hanya memberi manfaat bagi dunia akademik, tetapi juga dapat disebarkan secara luas kepada masyarakat. Kehadiran varietas unggul JJUH diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.

Pada kesempatan terpisah, Rektor Unhas, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc menyampaikan rasa bangga atas inovasi yang telah memperoleh pengakuan ini. Inovasi jagung JJUH merupakan bukti keterlibatan Unhas dalam berbagai program pembangunan pemerintahan Prabowo Subianto.

“Hal ini adalah implementasi nyata terhadap dukungan bagi ketahanan pangan, yang kini menjadi program prioritas Presiden Prabowo melalui Kementerian Pertanian. Juga hal ini adalah manifestasi dari visi Kampus Berdampak, dimana hasil riset harus menjadi solusi nyata bagi masyarakat dan pembangunan,” kata Prof. JJ.

Capaian ini menegaskan peran Unhas sebagai perguruan tinggi yang tidak hanya fokus pada pendidikan, tetapi juga menghadirkan inovasi nyata yang berdampak bagi bangsa, khususnya dalam mendukung kemandirian benih nasional.

Dari Parepare, dilaporkan bahwa jagung jago JJUH yang ditanam beberapa waktu lalu telah panen perdana, dengan hasil sebanyak 5 ton. Sementara panen kedua yang berlangsung pada Senin (15/9) menghasilkan 8,8 ton per hektar.(*/mir)

Editor : Ishaq Rahman

Berita terkait :

Share berita :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email

This post is also available in: Indonesia