Skip to content

Berita Terbaru

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Kunjungan Duta Besar Australia ke Unhas, Bangun Kolaborasi Pendidikan Sosial

Duta Besar Australia untuk Indonesia, HE Penny Williams, melakukan kunjungan resmi ke Universitas Hasanuddin. Kunjungan ini bertujuan untuk mempererat hubungan kerjasama pendidikan, riset, dan pemberdayaan antara kedua negara, khususnya di kawasan Sulawesi Selatan. Kunjungan ini diterima langsung oleh Rektor Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc, berlangsung pada Kamis (05/09) dengan agenda awal melakukan kunjungan ke Pusat Disabilitas Unhas, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar.

Rektor Unhas Prof. JJ menyampaikan ucapan selamat datang kepada Dubes Penny Williams di Unhas. Dirinya banyak memberikan gambaran tentang berbagai capaian Unhas, termasuk pembentukan pusat disabilitas hingga riset kolaborasi internasional bersama Australia, termasuk Program Riset PAIR (Partnership for Australia Indonesia Research) yang berfokus pada pembangunan di Sulawesi.

Dalam kesempatan ini, Dubes Penny Williams memulai agendanya dengan mengunjungi Pusat Disabilitas Unhas, sebuah fasilitas yang didedikasikan untuk mendukung mahasiswa difabel agar dapat menempuh pendidikan tinggi dengan lebih inklusif dan nyaman. Didampingi oleh Rektor Prof JJ, Dubes Williams bertemu dan berdialog dengan para mahasiswa difabel, mendengarkan cerita, tantangan, dan aspirasi mereka dalam mengejar pendidikan di Unhas.

“Saya sangat terkesan dengan komitmen Unhas dalam menyediakan fasilitas dan layanan yang inklusif bagi mahasiswa difabel. Hal ini sangat penting untuk memastikan bahwa semua mahasiswa, tanpa terkecuali, memiliki akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas,” jelas Dubes Williams.

Kunjungan Dubes Williams kemudian dilanjutkan ke Kantor Australia-Indonesia Centre (AIC) Lab, sebuah lembaga baru yang merupakan hasil kerjasama antara Unhas dan AIC. Lembaga ini memiliki peran strategis dalam memfasilitasi program riset yang berbasis kolaborasi internasional, termasuk Program Riset PAIR (Partnership for Australia Indonesia Research) yang berfokus pada pembangunan di Sulawesi.

PAIR merupakan inisiatif yang melibatkan peneliti dari kedua negara dalam mengatasi isu-isu krusial, seperti pembangunan berkelanjutan, kesehatan, dan pendidikan di Sulawesi. Dalam kunjungannya, Penny Williams menekankan pentingnya penelitian kolaboratif untuk menghasilkan solusi yang relevan dan aplikatif bagi masyarakat lokal.

“Melalui AIC@Unhas Lab, kita dapat membangun jembatan ilmu antara Australia dan Indonesia. Riset bersama ini tidak hanya berdampak pada kedua negara, tetapi juga masyarakat luas, khususnya di Sulawesi,” jelas Dubes Williams.

Kunjungan Dubes Australia ini menjadi momen penting dalam mempererat hubungan kerjasama antara Unhas dan Australia, terutama dalam bidang pendidikan inklusif dan penelitian bersama. Kolaborasi ini diharapkan akan terus berkembang dan memberikan dampak positif, baik bagi kedua negara maupun masyarakat di sekitar Sulawesi.

Acara kunjungan diakhiri dengan foto bersama di depan AIC@Unhas Lab, yang menjadi simbol kerjasama strategis antara Australia dan Indonesia di masa mendatang. Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung lancar hingga pukul 13.30 Wita. (*/mir)

Editor : Ahmad

Kunjungan Duta Besar Australia ke Unhas, Bangun Kolaborasi Pendidikan Sosial
Kunjungan Duta Besar Australia ke Unhas, Bangun Kolaborasi Pendidikan Sosial

Berita terkait :

Share berita :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email

This post is also available in: Indonesia