Berita Terbaru

UNIVERSITAS HASANUDDIN

PMC Bidik Enam Terbaik di Indonesia


Publication Management Center (PMC) menargetkan Unhas bisa masuk enam besar dalam pemeringkatan nasional. Pengurus PMC yang baru diagkat empat hari yang lalu ini pun mulai mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bersama Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Pengembangan, dan Kerjasama, Prof. Dr. dr. Budu Ph.D Sp.M (K) M. Med. Ed. serta para dekan dan direktur Program Pascasarjana Unhas, Rabu (23/3).


Menurut daftar 11 perguruan tinggi terbaik di Indonesia yang dikeluarkan oleh Kemenristek Dikti, Unhas menduduki urutan kesebelas dengan jumlah poin 2.978. Sementara, menurut pemeringkatan kampus-kampus terbaik di dunia Four  International Colleges & Universities, Unhas berada di peringkat ke-21 secara nasional. Hal tersebut menjadi perhatian sehingga dibentuk PMC untuk mendorong publikasi riset Unhas, baik dalam cetak maupun elektronik.


“Kita menargetkan paling tidak Unhas bisa masuk dalam enam besar secara nasional,” tutur Kepala PMC, Dr.Ir. Imam Mujahidin Fahmid.


Untuk mencapai angka tersebut, PMC menargetkan setiap fakultas mampu menerbitkan satu atau dua jurnal setiap tahun. PMC juga akan membantu dalam peningkatan produksi manuskrip maupun artikel yang bisa diterbitkan dalam jurnal internasional.


Potensi yang menjadi sasaran PMC di awal kerjanya ini berada di empat sektor, yakni peningkatan produksi karya ilmiah di tingkat dosen, mahasiswa  program doktoral, peneliti dalam lingkup LP2M, maupun pengelolaan jurnal per fakultas yang telah berjalan. 


Tercatat, Unhas memiliki sekitar 1.800 dosen, 400 mahasiswa program doktoral, dan 600 judul penelitian di LP2M. PMC optimis peningkatan ranking akan meningkat jika 20 hingga 30 persen diantara sumber daya tersebut bisa produktif. 


“Bayangkan jika 30%  sumber daya yang ada bisa masuk dalam Scopus (pusat data literatur ilmiah di dunia, red.), ini bisa jadi lompatan besar yang akan sangat baik bagi Unhas,” jelas Imam. 


Ketua Advicer PMC, Prof. Dr. Saleh S.Ali, M.Sc., menyarankan untuk melakukan Open Journal System di mana artikel, manuskrip, maupun jurnal yang dihasilkan oleh peneliti Unhas bisa diakses melalui media elektronik. Ia juga menyarankan untuk melakukan pendampingan ke beberapa manuskrip yang memilki potensi dimasukkan dalam Scopus. 


“Kita harus berorientasi output karena perguruan tinggi tanpa penelitian tidak ada artinya dan penelitian tanpa publikasi sama saja dengan penelitian yang belum selesai,” ungkap guru besar yang juga pengelola International Journal Agriculture System (IJAS).


Imam pun menjelaskan, segera melakukan workshop bagaimana menulis artikel atau manuskrip untuk para peneliti Unhas dan workshop pengelolaan jurnal melalui media elektronik ke fakultas-fakultas. (DNA-HUMAS)

Berita terkait :

Share berita :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email

This post is also available in: Indonesia

Skip to content