Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin menghadirkan Prof. M. Alwi Dahlan yang merupakan tokoh politik dan juga dikenal sebagai bapak Ilmu Komunikasi Indonesia sebagai narasumber dalam kuliah umum yang mengusung tema “Komunikasi Inti Segala Ilmu?”.
Kegiatan berlangsung mulai pukul 14.00 Wita secara virtual melalui aplikasi zoom meeting dan terhubung secara live melalui kanal youtube Fisip Unhas, Rabu (17/02).
Mengawali kegiatan, Kepala Prodi S3 Ilmu Komunikasi Unhas, Prof. Dr. Hafied Cangara, M.Sc., menuturkan kegiatan ini menjadi salah satu media informasi dan menambah ilmu pengetahuan serta berbagi pengalaman dengan narasumber yang memiliki kredibilitas tinggi dibidangnya. Menurutnya, kuliah ini sangat penting dan bermanfaat bagi peserta guna meningkatkan bidang keilmuan mereka.
Prof Alwi mengawali materinya dengan menyampaikan apresiasi dan rasa haru bisa menjadi bagian dari Unhas. Beliau mengenang bahwa Unhas merupakan universitas pertama yang mengakui gelar ilmu komunikasinya.
Beliau menuturkan awalnya Ilmu komunikasi masih menjadi hal baru dan belum begitu dipahami masyarakat luas. Dahulu, bidang ini merupakan cabang ilmu pengetahuan baru dari Amerika yang memiliki pengertian dan definis luas. Padahal, menurut Prof Alwi bidang ilmu ini praktis namun sangat teoritis karena mencakup berbagai hal dan menjadi penghubung dari berbagai perspektif manusia.
“Unhas pertama yang memiliki jurusan Ilmu Komunikasi di Indonesia. Bagi saya Unhas sangat penting dan selalu berupaya maksimal mengembangkan ilmu komunikasi di Indonesia, khususnya Indonesia Timur,” jelas Prof Alwi.
Ilmu Komunikasi terus mengalami perkembangan. Tidak hanya berbicara saja, namun didalamnya mengandung makna untuk menghubungkan segala perspektif dan persoalan dalam kehidupan bermasyarakat serta melayani berbagai bidang ilmu lainnya. Sehingga, posisi komunikasi menjadi penting untuk di ketahui.
Prof Alwi merupakan menteri penerangan pada masa Presiden Soeharto. Tahun 1961, menyelesaikan pendidikan sarjana di American University, Washington DC. Setelahnya, beliau mengambil gelar Master of Arts dalam bidang ilmu komunikasi di Universitas Stanford tahun 1962. Tepat pada tahun 1967, dirinya meraih gelar doktor di Universitas Illinois, Amerika Serikat dan sukses menjadi orang pertama di Indonesia memiliki gelar doktor Ilmu Komunikasi.
Setelah menyampaikan pandangannya tentang bidang Ilmu Komunikasi, kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab dari peserta yang didominasi oleh mahasiswa program magister dan doktor Ilmu Komunikasi Unhas dan dari beberapa perguruan tinggi lain di Indonesia.
Kegiatan yang dipandu oleh Dr. Hasrullah, MA., (Dosen Ilmu Komunikasi Unhas) selaku moderator diikuti kurang lebih 300 peserta berlangsung lancar hingga pukul 16.00 Wita.(*/mir)
Editor : Ishaq Rahman, AMIPR