Berita Terbaru

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Rektor Unhas Jadi Narasumber Seminar Nasional Bahas Upaya Ketahanan Iklim

Rektor Universitas Hasanuddin, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., hadir sebagai narasumber pada seminar nasional bertema “Upaya Ketahanan Iklim: Kolaborasi Peneliti, Akademisi, dan Petani Menghadapi Perubahan Iklim”.

Seminar nasional ini diselenggarakan oleh Fakultas Pertanian Unhas secara luring terbatas di Gedung Aula Prof. dr. Hardjoeno, Sekolah Pascasarjana, Unhas, Kampus Unhas Tamalanrea, Jumat (20/5).

Mengawali kegiatan, Dekan Fakultas Pertanian Prof. Dr. Ir. Salengke, M.Sc., menyampaikan perlunya sinergi dengan masyarakat, yang dalam hal ini adalah para kelompok tani yang telah mendapatkan pembinaan.

“Kita harap bisa berkolaborasi guna mewujudkan ketahanan iklim yang berdampak bagi penghidupan masyarakat yang berkelanjutan,” kata Prof. Salengke.

Dalam pemaparannya, Rektor Unhas Prof. JJ menjelaskan bahwa perubahan iklim menjadi tantangan terbesar bagi sektor pertanian daerah. Melalui seminar nasional ini menjadi ruang diskusi bersama pakar ahli dibidangnya.

“Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim sektor pertanian, sangat diperlukan peningkatan kemampuan SDM dalam menghadirkan upaya strategi adaptasi sebagai penyesuaian terhadap produktivitas dan teknologi bagi para kelompok tani,” kata Prof. JJ.

Lebih lanjut, Prof. JJ menuturkan bahwa saat ini tidak ada lagi tempat di muka bumi ini yang tidak terpengaruh oleh perubahan iklim, sehingga berbagai resiko juga akan terus meningkat dan sulit untuk diperbaiki.

“Kita harapkan ada solusi baru dan efektif yang dihasilkan dalam pertemuan ini, kolaborasi menjadi hal penting untuk dilakukan bersama antara peneliti, akademisi dan kelompok tani, kita harap juga ada kerja sama dari pihak industri,” jelas Prof. JJ.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Dr.Yudi Sastro, S.P., M.P., juga menjelaskan terkait ancaman perubahan iklim, tindakan adaptasi dan tool yang diperlukan untuk meningkatkan kemampuan beradaptasi dengan co-benefit mitigasi.

Dijelaskan bahwa aksi adaptasi sektor pertanian tesebut, diawali dengan munculnya berbagai gejala perubahan iklim, seperti peningkatan suhu udara yang kemudian dilakukan aksi adaptis berupa penggunaan varietas yang adaptif terhadap suhu tinggi.

Lebih lanjut dijelaskan terkait penerapan teknologi adaptasi dan mitigasi pada optimalisasi infrastuktur yang dapat dilakukan dengan memperbaiki teknik pengairan dan drainase, pembuatan embung, sumur resapan, serta pengaturan pola tanam.

Seminar nasional ini juga mengahdirkan narasumber ahli lainnya, yakni:

– Prof. Dr. Ir. Fadjry Djufry, M.Si (Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Pertanian)
– Prof. Dra. M.A Yunita T. Winarto, M.S., M.Sc., Ph.D (Guru Besar Purnabakti Antropologi FISIP UI)
– Prof. Dr. Ir. Kaimuddin, M.Si (Guru Besar Budidaya Pertanian, Unhas)
– Kustiwa S. Adinata (Jaringan Masyarakat Petani Indonesia (Jamtani))
– Ir. Tandu Ramba (Motivator Pembangunan Masyarakat (MPM))
– Dr. Aris Pramudya, M.Si (Peneliti Badan Penelitian Agroklimat dan Hidorlogi).(*/dhs).

Editor : Ishaq Rahman, AMIPR

Berita terkait :

Share berita :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email

This post is also available in: Indonesia

Skip to content