Temu Ilmiah Internasional Kedokteran Gigi (TIIKG) ke-11 tahun 2020 yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Unhas, turut diramaikan dengan pameran alat kedokteran gigi. Bertempat di Sandeq Ballroom, Hotel Claro, Makassar, sejumlah 54 perusahaan yang bergerak dalam bidang alat kedokteran gigi membuka tenant sejak hari ini (19/02), hingga Jumat (21/02).
Pameran dalam kegiatan TIIKG ke-11 resmi dibuka oleh Rektor Unhas, Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, M.A, yang ditandai dengan pengguntingan pita. Setelah itu, Prof. Dwia beserta Dekan FKG, Ketua Panitia, serta para Dekan di lingkup Unhas yang hadir berkesempatan mengunjungi area pameran untuk melihat produk-produk kedokteran gigi yang ditampilkan oleh masing-masing perusahaan.
Pameran yang diadakan dalam rangka TIIKG ke-11 ini tercatat sebagai pameran alat kedokteran gigi terbesar di Indonesia Timur.
Ketua panitia, drg. Acing Habibie Mude, Ph.D, saat ditemui di sela kegiatan menyebutkan bahwa angka perusahaan yang mendaftar untuk pameran ini melebihi target yang diharapkan.
“Panitia sebenarnya hanya menargetkan 35 perusahaan. Namun, ternyata minat dari mitra begitu besar, hingga 54 perusahaan yang mendaftar. Kebanyakan peserta pameran adalah perusahaan yang berasal dari pulau Jawa, yang biasanya menjadi distributor resmi produk dari luar negeri,” kata drg. Acing.
Untuk mencapai angka 54 perusahaan pada pameran ini, TIIKG sejak awal sudah mengantongi reputasi yang baik. drg. Acing berkata bahwa vendor-vendor sudah mengenal bagaimana TIIKG saat dilaksanakan, sehingga mereka tertarik untuk menggelar produknya di kegiatan ini.
“Selain reputasi kegiatan, kami juga melakukan publikasi yang optimal. Panitia, dalam hal ini seksi publikasi sangat gencar membagikan informasi melalui semua sosial media. TIIKG ini mempunyai sosial media yang sangat milenial,” ungkap drg. Acing.
Beberapa perusahaan ini sudah ada ikatan kerjasama dengan TIIKG, terutama yang menjadi sponsor kegiatan ilmiah. Seluruh elemen TIIKG ini akan selalu menjaga kerjasama yang sudah dibangun, agar kedepannya kegiatan-kegiatan ilmiah yang akan dilakukan akan semakin ramai.
Drg. Acing berharap dengan diadakannya pameran ini bisa memfasilitasi peserta dari luar Makassar, utamanya dari daerah terpencil. Banyak dokter gigi yang tinggal di daerah terpencil sulit untuk mendapatkan alat dan bahan, maka dengan diadakannya kegiatan seperti ini, mereka menemukan akses untuk mendapatkan alat dan bahan sesuai kebutuhan.(*)
Editor : Ishaq Rahman, AMIPR