Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Universitas Hasanuddin menerima bantuan dari beberapa mitra dan lembaga, Jum’at (8/5). Tiga mitra dan lembaga yang memberi bantuan adalah Charoen Pokphand Foundation (yang berada di bawah PT. Charoend Pokphand Indonesia), Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) Kota Makassar, dan BUMN Millennial melalui Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Unhas.
Hadir pada penyerahan bantuan tersebut, Rektor Unhas, Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA, Dekan Fakultas Kedokteran (yang juga Ketua Tim Satgas Covid-19 Unhas), Prof. dr. Budu, Sp.M(K), M.Med.Ed., Ph.D, Direktur Rumah Sakit Unhas, Prof. Dr. dr. Syafri K. Arif, Sp.An, KIC, KAKV, Dekan Fakultas Peternakan Unhas, Prof. Dr. Ir. Lellah Rahim, dan puluhan undangan.
Acara serah terima bantuan ini berlangsung melalui prosedur kesehatan dan pencegahan Covid-19 yang ketat.
Charoen Pokphan Foundation memberikan bantuan bahan makanan untuk tenaga medis di RSPTN Unhas. Jumlah bantuan yang diberikan adalah 100 paket setiap hari selama masa pandemi. Bahan makanan yang terdiri dari ayam, telur, dan daging itu, disertai pula dengan peminjaman oven untuk menyiapkan bahan makanan tersebut.
Senior Vice President Charoen Pokphand Indonesia, Christian Tiono, dalam sambutannya mengatakan bahwa bantuan dari pihaknya merupakan bentuk kepedulian terhadap situasi pandemi yang saat ini terjadi.
“Kami ingin berkontribusi, agar wabah ini dapat segera kita atasi. Kami memberikan bantuan sesuai kapasitas yang kami miliki. Tenaga medis kita di garda terdepan butuh asupan makanan dan energi. Maka kami menyumbangkan produk makanan kami, yang mudah-mudahan dapat menjaga stamina tenaga medis,” kata Christian.
Gerakan 10 Ribu Masker Perdami dan APD BUMN Millennial
Persatuan Dokter Mata Indonesia (PERDAMI) Kota Makassar juga turut serta memberikan bantuan kepada Tim Satgas Covid-19 Unhas, yaitu ribuan masker non medis. Penyerahan bantuan ini merupakan bagian dari Gerakan 10 Ribu Masker yang digagas Perdami Makassar.
Ketua Umum Perdami Kota Makassar, dr. Andi Muhammad Ichsan, Sp.M(K) menjelaskan bahwa gerakan ini dilandasi oleh kenyataan di masyarakat, dimana banyak warga yang berlomba-lomba mencari masker untuk melindungi diri dari Covid-19. Sayangnya, warga yang tidak paham menggunakan juga masker medis, yang seharusnya digunakan oleh tenaga kesehatan.
“Akibatnya, sempat terjadi kelangkaan masker medis yang dibutuhkan sebagai alat pelindung diri oleh tenaga kesehatan. Maka, kami menggagas gerakan ini, mendorong produksi masker kain oleh masyarakat, dan mendistribusikannya kepada pihak-pihak yang membutuhkan,” kata dr. Ichsan.
Seluruh masker yang dibagikan oleh Perdami berasal dari produksi UMKM di Kota Makassar. Perdami telah melakukan tiga tahap pembagian masker. Pada tahap pertama, masker dibagikan kepada kelurahan dan kecamatan. Tahap kedua, pembagiannya langsung ke masyarakat. Dan pada tahap ketiga ini diberikan melalui Tim Satgas Covid-19 Unhas untuk diteruskan kepada Puskesmas dan pihak yang membutuhkan.
Pada kesempatan yang sama, juga berlangsung penyerahan bantuan sebanyak 100 APD berupa hazmat, yang diberikan oleh BUMN Millennial melalui Fakultas Kedokteran Gigi Unhas. Bantuan ini diserahkan oleh Dekan FKG Unhas, drg. Muhammad Ruslin, M.Kes., Sp.BM, Ph.D yang diterima oleh Ketua Satgas Covid-19 Unhas, Prof. dr. Budu, Sp.M(K), M.Med.Ed., Ph.D.
Drg. Ruslin menjelaskan bahwa bantuan ini merupakan bagian dari Pekan Solidaritas FKG Unhas Peduli Covid-19 yang telah digelar sejak minggu lalu. Pihaknya menggalang kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk BUMN Millennial untuk memproduksi APD yang diserahkan ini.
“Masa krisis ini telah mendorong kita untuk makin kreatif dan inovatif dalam merespon dinamika lingkungan. BUMN Millennial merupakan bagian dari inovasi yang dilakukan pemerintah melalui BUMN-BUMN untuk mendorong kewirausahaan kalangan milennial. APD ini adalah salah satu yang dihasilkan oleh inisiatif tersebut,” kata Ruslin.
Pada kesempatan ini, Rektor Unhas Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA memberikan apresiasi kepada mitra dan lembaga yang telah memberikan bantuan. Situasi saat ini, kata Prof. Dwia, bukan saja mendatangkan kekhawatiran, tapi juga mendatangkan kesadaran baru tentang konstruksi sosial masyarakat.
“Kita kemudian tiba-tiba sadar, bahwa Indonesia ini memiliki kekuatan luar biasa dalam hal solidaritas dan kolaborasi. Krisis ini mendorong semua kalangan untuk turun tangan, bahu-membahu dan bersinergi mencari jalan keluar,” kata Prof. Dwia.
Di akhir acara, Prof. Dwia berharap situasi segera pulih, sehingga masyarakat dapat kembali beraktivitas seperti sedia kala.(*/ir)
Editor : Ishaq Rahman, AMIPR