Bidang Akademik dan Kemahasiswaan menggelar Rapat Koordinasi Persiapan Ujian Tulis Berbasis Komputer – Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) di Hotel Aston, Sabtu (15/4) kemarin.
Kegiatan ini dihadiri langsung Rektor Unhas Prof. Dr. Jamaluddin Jompa, M.Sc., Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof.drg. Muhammad Ruslin, M.Kes., Ph.D., Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Pengembangan dan Keuangan, Prof. Subehan, S.Si., M.Pharm.Sc., Ph.D, Apt., Wakil Rektor Bidang SDM, Alumni dan Sistem Informasi Prof. Dr. Farida Patittingi, S.H., M.Hum., Wakil Rektor Bidang Kerja sama, Inovasi, Kewirausahaan dan Bisnis, Prof. Dr.Eng. Adi Maulana, ST., M.Phil., serta seluruh jajaran staf Universitas Hasanuddin yang terkait dengan persiapan UTBK-SNBT.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof.drg. Muhammad Ruslin, M.Kes., Ph.D., dalam kesempatan tersebut menyampaikan informasi terkait persiapan UTBK-SNBT yang akan dilakukan dua tahap. Tahap I akan berlangsung pada 18-14 Mei 2023 yang berlangsung dari Senin hingga Minggu, dimana setiap harinya berlangsung 2 Sesi. “Tahap II akan berlangsung 22-28 Mei 2023 hanya dari Senin – Rabu yang 2 sesi, sedangkan pada Kamis hanya 1 Sesi dan berlangsung di 17 ruangan,” jelas Prof. Ruslin.
Dia menyebutkan, jumlah calon mahasiswa yang terdaftar akan mengikuti seleksi UTBK-SNPT di Unhas sebayak 20.687 orang, sementara yang akan diterima 5.562 orang atau sekitar 53,77% dari total mahasiswa baru yang akan diterima. “Kalau dirata-ratakan tingkat keketatan penerimaan sekitar 1:4,” ungkap WR 1.
Sementara Kasubdit Penerimaan Mahasiswa Baru Yuyu Ichsani, S.Sos., M.IKom menjelaskan, ujian UTBK-SNBT ini akan memanfaatkan sekitar 1.300 komputer di 40 ruangan dengan 6 ruang cadangan yang tersebar di Kampus Unhas Tamalanrea dan di Fakultas Teknik Gowa. “Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan saat ujian nanti, akan dilakukan uji coba nasional penggunaan komputer dan simulasi ujian pada 17 April ini,” kata Yuyu.
SNBP, 94 orang Tidak Daftar Ulang
Pada kesempatan tersebut, WR I Prof. Ruslin juga mengungkapkan jumlah mahasiswa yang masuk lewat jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) ada sekitar 94 orang yang tidak melakukan pendaftaran ulang, 77 orang dari jalur S1 dan 17 orang dari jalur vokasi (D4). “Kuota yang tidak terisi ini nantinya akan ditambahkan untuk diisi lewat jalur SNBT. Jadi jalur SNBT ini bertambah 77 orang. Ini ditambahkan kepada prodi-prodi yang mahasiswanya tidak mendaftar ulang di SNBP,” kata mantan Dekan FKG ini.
Ia juga menyayangkan kepada calon mahasiswa yang dinyatakan lolos SNBP namun tidak melakukan pendaftaran ulang karena akan dikenakan sanksi tidak bisa mendaftar lagi masuk perguruan tinggi selama 3 tahun berturut-turut melalui jalur SNBP dan SNBT. “Jika mereka ini mau mendaftar untuk ikut seleksi lagi akan ditolak oleh sistem yang berlaku secara nasional selama 3 tahun berturut-turut. Peluang mereka ini sisa melalui Jalur Mandiri yang sistemnya tergantung masing-masing perguruan tinggi,” ungkap Prof. Ruslin.
Segala Bentuk Kecurangan akan Ditindak hingga Pemecatan
Rektor Unhas Prof. Dr. Jamaluddin Jompa, M.Sc dalam sambutannya menegaskan secara langsung jika dalam proses SNBT ini nantinya ditemukan adanya kecurangan-kecurangan akan diproses sesuai hukum yang berlaku. “Segala bentuk kecurangan akan kita serahkan ke kepolisian dan jika hal-hal tersebut melibatkan oknum di Unhas maka akan kami memberlakukan sanksi skorsing hingga sampai pemecatan. Kita sanksi sesuai tingkat kesalahan yang diperbuat,” tegas Prof. JJ. Karena itu, Rektor Unhas mengharapkan agar pihak-pihak yang terlibat dengan kegiatan SNBT ini bekerja secara profesional dan penuh integritas. “Kalau perlu membuat surat Fakta Integritas, khususnya yang terlibat di bagian informasi dan tekhnologi (IT)”, harap Prof. JJ.
Dia juga menegaskan kembali kepada masyarakat umum agar tidak mempercayai lagi kalau ada pihak-pihak atau oknum-oknum tertentu yang mengiming-imingi mampu meloloskan masuk ke Unhas dengan imbalan tertentu. “Jangan percaya itu. Tidak ada itu bayar-bayar kalau mau masuk lewat jalur SNBT,” kata Prof. JJ.
Soal pengamanan SNBT, lanjut Prof. JJ, pihaknya akan melibatkan petugas keamanan sepenuhnya, seperti pengamanan internal, Satpam Unhas dan pihak kepolisian. Dia juga menyatakan akan mengantisipasi tindak-tindak kecurangan sebelum proses ujian berlangsung yang kemungkinan akan terjadi.
Prof. JJ mencontohkan, misalnya dari 20.687 pendaftar itu, pihaknya telah mengidentifikasi peserta calon mahasiswa yang berasal dari Sulsel tetapi memilih tempat-tempat tes bukan di Unhas, bahkan ada yang memilih tes dilokasi provinsi jauh di Timur kemudian memilih prodi-prodi bergengsi di Unhas. “Hal-hal seperti ini tentu mengundang kecurigaan sehingga kita waspadai,” kata Rektor Unhas. “Dan kalau nantinya itu terbukti ada kecurangan bisa saja dia didiskualifikasi meskipun telah dinyatakan lulus,” tegas Prof. JJ.
Editor: Ahmad