Berita Terbaru

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Tujuh Pembicara Mancanegara Hadiri Simposium Kelautan dan Perikanan Unhas

Sebagai upaya pencapain Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Develpment Goals, SDGs), khususnya Tujuan 14 SDGs yaitu “Kehidupan di Bawah Air”, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Universitas Hasanuddin bersama Akuatrop, Universiti Malaysia Terengganu menyelenggarakan Simposium Nasional ke-8 dan Simposium Internasional ke-4.

Kegiatan ini mengambil tema “Percepatan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan untuk Mencapai SDGs di Era Pandemi Covid-19” ini berlangsung mulai pukul 08.00 Wita secara virtual melalui aplikasi zoom meeting, Sabtu (5/6).

Simposium hadir untuk memberikan wadah bagi para peneliti, praktisi dan pihak terkait lainnya di bidang ilmu kelautan untuk berbagi temuan, ide dan pengalaman, sebagai kontribusi memajukan sektor kelautan dan perikanan.

Hadir sebagai pembicara utama Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan-KKP Prof. Ir. R. Sjarief Widjaja, Ph.D, yang mewakili Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Ir. Sakti Wahyu Trenggono, MM.

Adapun pembicara yang diundang, yakni:

1. Prof. James Bell (Victoria University of Wellington, Selandia Baru)

2. Dr. Judith S. Weis (Universitas Rutgers, Newark NJ-AS)

3. Dr. Jean Yves Mevel (Wold Aquaculture Society-Asian Pasific Chapter (Was-APC))

4. Pantat. Prof. Dr. Satoshi Asoka (Sekolah Pascasarjana Ilmu Pengetahuan Terpadu untuk Kehidupan, Universitas Hiroshima,Jepang)

5. Prof. Nick Paul (Universitas Sunshine Coast, Australia)

6. Dr. Nurjannah Nurdin, ST., M.Si (Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Universitas Hasanuddin)

7. Johnidy Ong (Co-founder, Chief Innovation Officer Cognr-Al dan Data Science Melbourne Australia)

8. Dr. Mohd Fazrul Hisam Abdul Aziz (Universiti Malaysia Terengganu).

Ketua panitia Prof. Dr. Ir. Najamuddin, M.Sc., menyampaikan bahwa simposium ini merupakan kegiatan tahunan FIKP Unhas. Tahun ini masih berlangsung virtual mengingat kondisi pandemi yang belum pulih. Simposium diagendakan berlangsung hingga Minggu (6/6).

Simposium Nasional akan mempresentasikan sebanyak 96 makalah nasional. Terdiri dari 49 makalah yang berasal dari internal Unhas, dan selebihnya berasal dari berbagai instansi, balai riset, dan Universitas di Indonesia. Makalah nasional terbanyak dari luar Unhas berasal dari Politeknik Ahli Usaha Perikanan (AUP-STP) Jakarta, yakni mengirimkan sebanyak 13 makalah.

Sementara Simposium Internasional akan mempresentasikan 205 makalah internasional, terdiri atas 73 makalah dari Unhas, 8 makalah dari mitra Universitas Malaysia, selebihnya tersebar dari institusi termasuk dari Malaysia. Makalah internasional terbanyak yang berasal dari luar Unhas yakni dari Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan Perikanan-KKP, mengirimkan sebanyak 15 makalah.

Kegiatan secara resmi dibuka oleh Rektor Unhas, Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA. Dalam sambutannya, Prof. Dwia memberikan apresiasi kepada FIKP Unhas yang telah bekerjasama dengan Universiti Malaysia Terengganu untuk memfasilitasi kegiatan ini.

“Para pembicara berasal dari praktisi dan ilmuwan. Mereka memaparkan analisis berbasis pada hasil riset dan kebijakan. Dengan demikian, tentu dapat menghasilkan rekomendasi yang baru dan inovatif mengenai bagaimana pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan di era pandemi dan pasca pandemi mendatang,” jelas Prof. Dwia.

Pada saat pandemi semua sektor ekonomi mengalami keterpurukan terutama pada sektor kelautan. Prof. Dwia percaya bahwa sektor kelautan akan bisa lebih dulu bangkit, karena Indonesia memiliki sumber daya laut melimpah. Diperlukan penataan ulang dalam pengelolaan sumber daya alam yang lebih sustainable atau berkelanjutan, guna guna menjaga keanekaragamaan biota laut.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab dari peserta. Kegiatan yang dipandu oleh Prof. Dr. Ir. Zainuddin Latif, M.Si selaku moderator dihadiri kurang lebih 400 peserta dan berlangsung lancar hingga pukul 13.00 Wita. (*/dhs)

Editor : Ishaq Rahman, AMIPR

Berita terkait :

Share berita :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email

This post is also available in: Indonesia English

Skip to content