Universitas Hasuddin bersama World Bank (WB) dan Bank Dunia dan Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia (BaKTI) menggelar diskusi publik bertajuk Dissemination Events of the Indonesia Economic Prospect dengan topik pembahasan “Trade for Growth and Economics Transformation”. Kegiatan berlangsung pukul 14.00 WIta di Ruang Rapat Senat Lt. 2 Gedung Rektorat, Kampus Unhas Tanmalanrea, pada Rabu (10/5).
Diskusi publik ini menghadirkan sejumlah narasumber dari World Bank, yakni Habib Rab (Lead Economist, World Bank Office Jakarta), Wael Mansour (Senior Economics at the Macroeconomics, Trade and Investement Global Practice and Macroeconomics Cluster Lead World Bank Office Jakarta), Csilla Lakatos (Senior Economist at the Macroeconomics, Trade and Investement Global Practice World Bank Office Jakarta), dan Indira Maulani Hapsari (Senior Economist at the Macroeconomics Trade and Invesment Unit World Bank Office Jakarta).
Mengawali kegiatan, Sekretaris Universitas (Prof. Ir. Sumbangan Baja, M.Phil, Ph.D), dalam sambutannya mewakili Rektor Unhas menyampaikan bahwa World Bank di Indonesia hadir sebagai lembaga keuangan untuk menjaga stabilitas pertumbuhan dan pemulihan ekonomi jangka panjang melalui strategi dan target pencapaiannya bagi Indonesia pada berbagai sektor.
Melalui diskusi publik ini, Prof. Sumbangan menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kesempatan bagi Unhas untuk menyediakan ruang diskusi bersama dalam membahas mengenai berbagai tantangan sektor ekonomi yang dihadapi, diantaranya dalam membantu meningkatkan kualitas pendidikan dan mendukung upaya pemerintah mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
“Forum ini sebagai momentum terbaik untuk saling berdiskusi antar peneliti, pemerintah, para ahli, dan bersama mahasiswa guna membagi pengalamannya terkait isu dan kebijakan ekonomi, demikian dapat menghadirkan solusi dan strategi terbaik,” jelas Prof. Sumbangan.
Pada kesempatan yang sama, Habib Rab (Lead Economist, World Bank Office Jakarta), pada sambutannya mengungkapkan secara umum tentang perwujudan potensi perdagangan untuk pembangunan ekonomi Indonesia. Berdasarkan laporan data World Bank Indonesia mengenai kondisi ekonomi, Indonesia diproyeksikan mengalami pertumbuhan kuat sebesar 5,2 persen pada tahun 2022 berkat dibukanya kembali perekonomian pasca COVID-19, yang terjaga di angka rata-rata 4,9 persen.
Setelah sambutan, kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi publik bersama ketiga narasummber, yang di pandu oleh Muhammad Irdam Ferdiansah SE, M.ACC., Ph.D., Ak.,CA (Kepada Subdirektorat Kemahasiswaan, Direktorat Kemahasiswaan dan Penyiapan Karir Unhas, Dosen FEB Unhas) selaku moderator, serta turut dihadiri oleh Drs. Muhammad Yusri Zamhuri, SE., Ph.D., (Direktur SDGs Center LPPM Unhas, Dosen FEB Unhas) sebagai penanggap.
Secara umum para narasumber membahas mengenai prospek Indonesia pada pertumbuhan yang kuat di tengah kondisi stabilitas makro ekonomi. Sitem perdagangan Internasional bisa menjadi pengemudi pending dalam transformasi ekonomi dan pertumbuhan bagi Indonesia.
Diskusi publik Unhas bersama World Bank dan BaKTI berlangsung lancar dengan sesi diskusi dan tanya jawab, hingga pukul 17.00 Wita. (*)
Editor: Ahmad




