Berita Terbaru

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Unhas dan Yayasan Strategi Konservasi Indonesia Sepakat Kerja Sama Bidang Ekonomi Sumberdaya Pesisir dan Laut

Universitas Hasanuddin bersama Yayasan Strategi Konservasi Indonesia sepakat kerja sama dalam bidang pengembangan tridharma utamanya pada program kolaborasi riset dan advokasi ekonomi sumberdaya pesisir dan laut. Kesepakatan tersebut tertuang dalam penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara Rektor Unhas (Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc) dan Direktur Yayasan Strategi Konservasi Indonesia (Dr. Mubariq Ahmad).

Kegiatan berlangsung pukul 17.30 Wita di Ruang Kerja Rektor Unhas, Lantai 8 Gedung Rektorat, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, Selasa (22/11).

Mengawali kegiatan, Dr. Mubariq Ahmad menyampaikan ungkapan terima kasih atas keterbukaan Unhas untuk menjalin kemitraan. Dirinya menjelaskan, diperlukan kebijakan bidang kelautan utamanya pada blue economy. Menurutnya, Unhas merupakan lembaga pendidikan tinggi yang tepat sebagai mitra dengan berbagai potensi dan sumber daya manusia berkualitas.

“Kemitraan bersama perguruan tinggi merupakan langkah yang tepat untuk memudahkan upaya bersama dalam mendukung bidang ekonomi pesisir dan laut yang berkelanjutan. Unhas dan Yayasan Strategi Konservasi Indonesia akan menjadi satu kekuatan besar untuk bersama-sama berkontribusi untuk pencapaian SDGs,” jelas Mubariq.

Mengawali kegiatan, Rektor Unhas Prof. JJ menyampaikan apresiasi atas kolaborasi yang akan dilakukan kedua pihak, utamanya dalam upaya peningkatan bidang ekonomi sumberdaya pesisir dan laut dengan pendekatan Sustainable Development Goals (SDGs). Dirinya mengharapkan, melalui kolaborasi ini, akan hadir aksi nyata yang lebih jelas dan terinci dari Unhas dan Yayasan Strategi Konservasi Indonesia.

Lebih lanjut, Prof. JJ mengatakan bidang maritim menjadi salah satu fokus Unhas yang tertuang dalam rencana strategis 2024. Untuk itu, dirinya mengatakan dalam mendorong pencapaian tersebut, dibutuhkan keterlibatan dan kolaborasi dengan berbagai pihak.

“SDGs terutama dalam bidang kelautan harus menjadi warna khusus diera kepemimpinan saya. Kami mengharapkan, upaya bersama ini bisa menghasilkan hal positif dalam bidang maritim Indonesia. Blue economy menjadi isu besar saat ini, untuk itu memang harus menjadi perhatian kita bersama salah satunya dengan kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak,” jelas Prof. JJ

Pada kesempatan tersebut, juga dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) bersama Yayasan Strategi Konservasi Indonesia. Dengan adanya kesepakatan ini, implementasi kerja sama kedua pihak diharapkan dapat segera terealisasi secara optimal. (*/mir)

Editor:

Berita terkait :

Share berita :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email

This post is also available in: Indonesia

Skip to content