Berita Terbaru

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Unhas Gelar FGD Pengembangan Pendidikan dan Kurikulum Vokasi

Universitas Hasanuddin melalui Bagian Akademik menyelenggarakan Forum Group Discussion (FGD) Pengembangan Pendidikan dan Kurikulum Vokasi Unhas. Kegiatan berlangsung pada pukul 09.00 Wita secara virtual melalui aplikasi zoom meeting, Kamis (27/01).

Wakil Rektor Bidang Akademik Unhas Prof. Dr. Ir. Muh. Restu, MP., menyampaikan bahwa Unhas telah memiliki 9 Program Studi Vokasi. Program ini dimulai sejak tahun 2017 melalui kerja sama Pemerintah Kab. Asmat, Papua. Kemudian dikembangkan pada beberapa wilayah di Sulsel, yakni di Kab. Sidrap, Kab. Soppeng, Kab. Kepulauan Selayar, dan Kab. Barru.

Prof. Restu menuturkan bahwa Pendidikan Vokasi Unhas merupakan program yang menyiapkan tenaga atau lulusan yang memiliki kompetensi dan keterampilan yang sesuai dengan fokusnya pada program studi yang dikembangkan oleh Unhas.

“Kami merasa bahwa dengan berkembangnya program pendidikan vokasi, maka tentu kedepannya kita akan memerlukan perencanaan. FGD ini sebagai upaya menghimpun informasi dan merumuskan rencana kebijakan pengembangan pendidikan vokasi melalui peta jalan pendidikan vokasi Unhas,” jelas Prof. Restu.

Lebih lanjut, dijelaskan bahwa dalam FGD tersebut nantinya akan merumuskan kurikulum vokasi atau sarjana terapan sebagai acuan dalam pengembangan kurikulum pada setiap program studi.

Dalam kesempatan yang sama, Rektor Unhas, Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA., memberikan sambutannya dalam cuplikan rekaman video yang ditampilkan dalam agenda FGD melalui zoom meeting.

Prof. Dwia menyampaikan saat ini pengembangan pendidikan tinggi vokasi dan profesi sangat diharapkan oleh pemerintah dalam rangka menghasilkan sumber daya unggul dan terampil dalam berbagai bidang terapan yang sangat dibutuhkan di bidang industri dan pemerintahan maupun ditengah masyarakat.

“Oleh karena itu Unhas terdorong mengembangkan program tersebut yang dimulai melalui upaya dalam empat tahun terakhir dan berkembang dengan sangat cepat di beberapa wilayah Sulsel dan menjadi Unhas multikampus,” Jelas Prof. Dwia.

Prof. Dwia menjelaskan bahwa program studi yang dikembangkan merupakan hasil perencanaan bersama pemerintah daerah kabupaten, sehingga tenaga terampil yang dihasilkan akan memperkuat pengembangan ekonomi daerah dan wilayah di sekitarnya.

Dengan demikian, Universitas Hasanuddin memiliki kepentingan dalam menghasilkan kurikulum dengan pembelajaran yang berkualitas. Prof. Dwia berharap Unhas perlu mendapat masukan pembelajaran dari institusi perguruan tinggi yang telah lebih dahulu menyelenggarakan program pendidikan tinggi vokasi.

FGD Pengembangan Pendidikan dan Kurikulum Vokasi Unhas berlangsung lancar dengan sesi dikusi yang turut dihadiri oleh para narasumber, yakni:

– Prof. Ir. M. Sigit Darmawan, MEngSc.,Ph.D., Selaku Ketua Forum Pendidikan Tinggi Indonesia Vokasi Indonesia (FPTVI), dengan pemaparan materi “Peran Forum Pendidikan Tinggi Vokasi Indonesia (FPTVI), dalam Pengembangan Vokasi di Indonesia Periode 2020-2021”.

– Dr. Beny Bandanadjaya, ST.,MT., selaku Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi, dengan pemaparan materi “Kebijakan Pendidikan Tinggi Vokasi dan Pengembangannya serta Kurikulum Vokasi”.

– Prof. Dr. Anwar Ma’aruf, drh., M.Kes., selaku Dekan Sekolah Vokasi Universitas Airlangga, dengan pemaparan materi Best Practice Pengembangan Pendidikan Vokasi di Universita Airlangga”. (*/dhs).

Editor : Ishaq Rahman, AMIPR

Berita terkait :

Share berita :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email

This post is also available in: Indonesia

Skip to content