Universitas Hasanuddin kembali menyelenggarakan Gerakan Unhas Mengaji dan Sholat Berjamaah (GUMSB). Untuk kali ini, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) bertindak sebagai host. Kegiatan yang menjadi agenda rutin Unhas setiap pekan berlangsung mulai pukul 15.30 Wita secara virtual melalui aplikasi zoom meeting, Selasa (29/03).
Dekan FIB Unhas Prof. Dr. Akin Duli dalam sambutannya menyampaikan ungkapan terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk menjadi host. Beliau mengatakan, GUMSB merupakan bagian dari siklus atau tradisi dan budaya positif yang terbangun di Unhas. Gerakan ini hadir dengan makna membangun dan menghasilkan mahasiswa insani yang dapat mengimplementasikan Al-Quran.
“Sebentar lagi kita akan memasuki bulan suci Ramadhan, kegiatan GUMSB Unhas akan menjadi sarana yang baik bagi kita untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Di bulan Ramadhan, memperbanyak membaca Al-Qur’an sangat bermanfaat sebagai ladang pahala dan GUMSB menjadi salah satu media untuk mengumpulkan pahala bersama,” jelas Prof. Akin.
Kegiatan resmi dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan dan Infrastruktur, Prof. Ir. Sumbangan Baja, M.Phil., Ph.D. Dalam sambutannya, beliau mengatakan GUMSB Unhas masih terus terlaksana meskipun berlangsung secara virtual. Ini merupakan bagian dari komitmen Unhas untuk menghadirkan sumber daya yang tidak hanya unggul secara akademik. Akan tetapi, cerdas secara spiritual.
“Gerakan ini mengambil peran penting dalam upaya membangun integritas moral. Sehingga, para lulusan diharapkan memiliki kecerdasan intelektual dan moral sesuai ajaran Al-Qur’an. GUMSB akan mendukung atmosfer akademik Unhas yang lebih konstruktif, karena diisi oleh agenda untuk membuka kesadaran psikis agar selalu bertindak baik dalam berbagai hal,” jelas Prof. Sumbangan.
Pada kesempatan tersebut, hadir sebagai narasumber Ust. Prof. Dr. Ir. Mir Alam Beddu, M.Si., Beliau memberikan materi tentang menata ilmu dan ilmuwan masa depan. Dalam penjelasannya, beliau menuturkan ilmu merupakan sesuatu yang dikaji secara sistematis, bersifat objektif, terbukti kebenarannya melalui pendekatan ilmiah.
“Apapun ilmu yang dikaji, sejatinya mengantar pengkajiannya cerdas dan terampil. Tidak hanya itu, juga meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada pemiliknya. Hal ini sesuai dalam surah Ali Imran ayat 7,” jelas Prof. Alam Beddu.
Ilmu mampu memberikan solusi berbagai permasalahan kehidupan, meningkatkan keimanan dan ketaqwaan bagi penuntutnya. Dimana dengan mengkajinya, akan mengantarkan sikap dan tingkah lakunya sesuai ajaran sang pencipta.
Lebih lanjut, Prof. Beddu menambahkan menata ilmu yang tepat dapat dilakukan dengan cara eksplorasi pikiran rasa, menghasilkan gagasan, konsep, hingga eksplorasi ayat Qauniyah Qauliyah secara integrasi. Ilmu bukan hanya sekedar pengetahuan atau keterampilan. Akan tetapi, dipahami sebagai jalan untuk lebih mengenal pemiliknya dan mendekatkan diri kepadanya.
Setelah menyampaikan materinya, kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab. Kegiatan diikuti kurang lebih 1.000 peserta berlangsung lancar dan dijadwalkan berakhir pukul 18.00 Wita. (*/mir)
Editor : Ishaq Rahman, AMIPR