Berita Terbaru

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Unhas Gelar Kuliah Umum Hadirkan Gubernur Kaltim, Bahas Tantangan dan Prospek Pembangunan IKN

Gubernur Kalimantan Timur Dr. Ir. H. Isran Noor, M.Si., memberikan kuliah umum di hadapan sivitas akademika Universitas Hasanuddin. Kegiatan berlangsung di Ruang Senat Lantai 2, Gedung Rektorat, Kampus Tamalanrea, Makassar, dan terhubung secara langsung melalui kanal Youtube Universitas Hasanuddin, pada Kamis (26/01).

Kegiatan resmi dibuka oleh Rektor Unhas Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc. Dalam sambutannya Prof. JJ menyampaikan selamat datang kepada Gubernur Kaltim beserta rombongan yang telah berkunjung ke Unhas. Dirinya menyatakan kesiapan serta dukungan Unhas sebagai perguruan tinggi dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di wilayah Kalimantan Timur.

“Unhas siap menjadi bagian dari penggerak, penopang serta memperkuat bangsa Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai bersama. Semoga keberadaan Unhas selalu menjadi mitra strategis bersama siapapun, terkhusus untuk pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, yang hari ini kami terima secara khusus,” jelas Prof. JJ.

Lebih lanjut, Prof. JJ menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi momentum terbaik untuk membuktikan peran terbaik Unhas untuk menjadi bagian dari proses penguatan Ibu Kota Negara (IKN). Kontribusi yang diberikan melalui kajian-kajian keilmuan pendidikan akan memberikan peluang besar bagi penguatan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan.

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Ir. H. Isran Noor., memaparkan materi dengan topik pembahasan “Tantangan dan Prospek Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dalam Mewujudkan Pembangunan yang Berkeadilan”. Secara umum Gubernur Isran menjelaskan tentang pemindahan IKN dengan kriteria terpilihnya wilayah Kalimantan Timur.

Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) berdasarkan pengumuman Presiden mengenai lokasi calon IKN baru di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Penajaman Paser Utara (PPU) pada 26 Agustus 2019 di Istana Negara.

Pemilihan wilayah Kaltim sebagai IKN baru berdasarkan pada beberapa kriteria, diantaranya: 1. Lokasi secara geografis berada di tengah wilayah Indonesia. Hal itu mempresentasikan keadilan dengan potensi konflik sosial rendah. 2. Memiliki budaya terbuka terhadap pendatang. Hal tersebut diharapkan dapat memberikan akses yang lebih merata kepada NKRI. 3. Mendorong pemerataan pembangunan ke luar Pulau jawa, sehingga re-orientasi konsep pembangunan dari Jawa-Sentris menjadi Indonesia-Sentris.

Gubernur Isran, Lebih lanjut, menjelaskan bahwa dampak ekonomi perpindahan IKN dapat mendorong ekonomi melalui investasi infrastruktur serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui pemerataan wilayah dengan struktur anggaran yang lebih berkeadilan.

“Kita ingin negara ini dapat terpelihara utuh sampai kapanpun. Memikirkan masa depan yang lebih baik yang tidak hanya sesaat, sehingga kita harapkan setiap kontribusi anak bangsa untuk mewujudkan Indonesia maju dengan Ibu Kota Negara yang inklusif, hijau dan berkelanjutan, menjadi kota dunia untuk kita semua,” jelas Dr. Ir. H. Isran Noor.

Setelah pemaparan materi, kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab dari para peserta. Kegiatan yang diikuti kurang lebih 300 peserta dan berlangsung lancar hingga pukul 12.30 Wita. (*/dhs)

Editor: Supratman

Berita terkait :

Share berita :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email

This post is also available in: Indonesia

Skip to content