Berita Terbaru

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Unhas Gelar Webinar Top series Bahas Potensi Pemanfaatan Ikan Zebra untuk Penelitian

Universitas Hasanuddin melalui Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) menyelenggarakan webinar bertajuk “Top Scientist Webinar Series 18” yang merupakan bagian dari program World Class University.

Kegiatan yang menghadirkan narasumber Dr. Anirban Chakraborty (Dean-Faculty of Biological Sciences Nitte, University Center for Sciences Education and Research) dengan tema “Non-mammalian Models in Biomedical Research: Zebrafish Steal the Show!” berlangsung mulai pukul 13.00 Wita secara virtual melalui aplikasi zoom meeting, Senin (06/12).

Kegiatan resmi dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Kemitraan, Prof. dr. Muh. Nasrum Massi, Ph.D., Sp.MK. Dalam sambutannya, beliau memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Menurutnya, webinar ini tidak hanya menjadi wadah pengembangan informasi. Namun, juga membangun kolaborasi antar Universitas. Potensi ataupun hasil riset akan bersifat meluas dengan penerapan multidisiplin.

Terkait tema webinar, Prof. Nasrum mengatakan perlunya pengembangan riset utamanya mengenai Covid-19. Zebrafish dikalangan para peneliti banyak dimanfaatkan sebagai bahan uji penelitian.

“Embrio ikan yang transparan dan berkembang di luar tubuh induk, bisa membantu para peneliti ataupun ilmuan memanipulasi gen agar menyerupai penyakit manusia dan mengamati langsung perubahan penyakit,” kata Prof. Nasrum.

Setelah pembukaan secara resmi, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi. Dr. Anirban menjelaskan terkait Nitte University yang mempunyai tiga kampus di India dan berbagai capaian yang telah diperoleh.

Lebih lanjut, Dr. Anirban mengatakan Zebrafish merupakan salah satu spesies ikan dari keluarga siprinide dengan ukuran tubuh sekitar 3–5 sentimeter, hidup di perairan yang tenang dengan permukaan tanah berpasir, berlanau, atau berkerikil di area persawahan, lahan basah, dan akuarium.

Bentuknya yang transparan membantu para ilmuwan mempelajari sistem vaskular serta sistem lainnya dengan memasukkan fluoresensi. Di otaknya, ditemukan sel pemulung tak terduga, yang menyingkirkan kotoran. Sel semacam itu dapat timbul pada manusia dan bisa dikendalikan, yang berguna untuk melawan demensia dan strok.

Sejauh ini, penelitian Ikan Zebra telah menghasilkan pengetahuan tentang kanker, diabetes, penyakit otot, dan banyak lagi. Ikan perenang kecil bergaris-garis tersebut memiliki potensi besar memajukan penelitian medis di masa yang akan datang.

“Ada beberapa hal yang membuat ikan ini menjadi pilihan dalam penelitian, antara lain ukuran kecil, transparans embrionik, perkembangan eks-utero yang cepat hingga alat manipulasi genom. Ikan ini memiliki potensi sebagai model vertebrata alternatif dan pilihan bagi para ahli biologi, ahli toksikologi, ahli farmakologi. Terlepas dari keterbatasan, ikan zebra dapat secara efektif melengkapi sistem model mamalia dan non-mamalia lainnya,” jelas Dr. Anirban.

Setelah menyampaikan pandangannya, kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab dari para peserta. Kegiatan yang dipandu oleh Dr. Irma Andriani, S.Pi., M.Si., (Dosen FMipa Unhas) selaku moderator berlangsung lancar hingga pukul 15.30 Wita dengan jumlah peserta kurang lebih 200 orang. (*/mir)

Editor : Ishaq Rahman, AMIPR

Berita terkait :

Share berita :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email

This post is also available in: Indonesia English

Skip to content