Berita Terbaru

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Unhas Kerja Sama BSI Gelar Kuliah Umum Literasi Keuangan Berbasis Syariah

Universitas Hasanuddin kerja sama Bank Syariah Indonesia (BSI) menyelenggarakan kuliah umum dengan mengusung tema “Urgensi Literasi Keuangan Syariah bagi Pengembangan Lembaga Keuangan Syariah”. Kegiatan yang menghadirkan Dewan Pengawas Syariah (Prof. Dr. K.H. Didin Hafidhuddin, M.Sc) sebagai narasumber utama, berlangsung mulai pukul 10.00 Wita secara luring terbatas dengan penerapan protokol Covid-19 di Ruang Senat Lantai 2, Gedung Rektorat, Kampus Tamalanrea, Makassar, dan terhubung secara virtual melalui aplikasi zoom meeting, Kamis (09/12).

Mengawali kegiatan, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Prof. Dr. drg. A. Arsunan Arsin, M.Kes., menyampaikan kuliah umum tersebut merupakan salah satu upaya memperkenalkan keuangan berbasis syariah kepada para mahasiswa. Beliau mengatakan, generasi milenial merupakan jembatan penghubung kepada masyarakat luas sekaligus mempermudah akses informasi tentang terkait lembaga keuangan syariah.

“Kita berharap bisa memberikan kemudahan kepada generasi milenial untuk mempelajari sektor keuangan berbasis syariah dan dapat menerapkan sistem syariah dalam kehidupan sehari-hari. Ini menjadi momentum yang baik untuk peningkatan informasi dan pengetahuan tentang keuangan yang mengedepankan sistem syariah,” jelas Prof. Arsunan.

Dalam kesempatan yang sama, Komisaris Independen BSI drg. Muh. Arief Rosyid, M.KM., mengatakan sistem keuangan maupun ekonomi berbasis syariah perlu diketahui oleh generasi muda. Indonesia sebagai negara mayoritas muslim, diharapkan mampu memanfaatkan pengelolaan keuangan berbasis syariah. Menurutnya, ekonomi syariah akan tumbuh pesat dan memberikan banyak manfaat kepada masyarakat secara meluas.

Setelah sambutan, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi dari Prof Didin selaku narasumber. Pada kesempatan tersebut, beliau menjelaskan materinya tentang “Lebih Dekat dengan Bank Syariah”. Prof Didin mengatakan, syariah bukan hanya tentang kewajiban, tetapi juga bagian dari kebutuhan. Akan ada kenikmatan yang diperoleh dengan transaksi menggunakan bank yang menerapkan sistem syariah.

Ekonomi syariah akan mendatangkan manfaat yang besar karena mengedepankan nilai ibadah kepada Allah SWT. Mengamalkan ekonomi syariah dengan membuka tabungan, deposito atau menjadi nasabah asuransi syariah berarti mendukung upaya pemberdayaan ekonomi umat.

“Sistem ekonomi syariah adalah sistem ekonomi yang didasarkan pada nilai-nilai Islam. Prinsip dasarnya adalah prinsip tauhid yaitu segala sesuatu diciptakan oleh Allah dengan tujuan. Bank syariah ingin menjadi sahabat finansial, sahabat sosial dan spiritual yang mencakup segala bidang kehidupan. Bank syariah terkoneksi satu dengan lainnya dan tidak semata mata mengejar keuntungan,” jelas Prof. Didin.

Lebih lanjut, Prof. Didin mengatakan banyak anggapan yang kurang tepat terkait bank syariah. Sebagian masyarakat menganggap sama dengan bank konvensional, sifatnya yang kuno, tertinggal dan tidak modern. Padahal, bank syariah jauh berbeda, yang berorientasi pada keseimbangan antara kehidupan dunia dan surgawi serta diharapkan menjaga stabilitas ekonomi.

Setelah penyampaian materi, kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab dari para peserta. Banyak dari peserta yang aktif memberikan pertanyaan maupun tanggapan kepada narasumber. Kegiatan berlangsung hingga pukul 12.00 Wita dan ditutup dengan penyerahan cendramata serta bantuan dana operasional sarana kampus dari BSI. (*/mir)

Editor : Ishaq Rahman, AMIPR

Berita terkait :

Share berita :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email

This post is also available in: Indonesia

Skip to content