Universitas Hasanuddin (Unhas) berperan aktif dalam proyek internasional bertajuk Koneksi – Climate Change Resilience, sebuah kolaborasi antara Monash University melalui Herb Feith Indonesia Engagement Centre dengan berbagai mitra di Indonesia dan Australia. Program ini merupakan bagian dari inisiatif KONEKSI (Knowledge and Innovation Exchange) yang didukung Pemerintah Australia untuk memperkuat ketahanan menghadapi perubahan iklim.
Sudirman Nasir, S.Ked.,MWH.,Ph.D., sebagai salah satu tim peneliti Unhas yang terlibat menjelaskan bahwa, proyek ini berfokus pada pembangunan kapasitas penelitian serta penyusunan strategi inklusif dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Unhas terlibat sebagai salah satu mitra utama, khususnya dalam pengembangan kajian berbasis komunitas di kawasan timur Indonesia, seperti Lombok, Makassar, dan Sumbawa.
“Partisipasi Unhas dalam proyek ini menjadi wujud nyata kontribusi perguruan tinggi dalam menghadapi isu global perubahan iklim, sekaligus memperkuat posisi Unhas dalam jaringan riset internasional,” jelas Sudirman Natsir.
Fokus utama proyek adalah meningkatkan ketahanan kelompok masyarakat rentan, terutama perempuan dengan latar beragam, lansia, serta penyandang disabilitas. Melalui pendekatan partisipatif, tim peneliti berupaya menghasilkan toolkit ketahanan iklim yang aplikatif dan dapat dimanfaatkan pembuat kebijakan serta lembaga terkait.
Kegiatan dalam proyek ini meliputi lokakarya, pengumpulan data lapangan, serta produksi berbagai publikasi dan materi komunikasi yang ramah publik, termasuk film pendek, artikel populer, hingga policy brief. Seluruh kegiatan dirancang untuk memastikan inklusivitas dan keterlibatan langsung masyarakat yang terdampak.
Keikutsertaan Unhas dalam program ini juga menjadi bagian dari komitmen universitas untuk mendukung agenda pembangunan berkelanjutan dan penguatan kapasitas penelitian lintas disiplin. Kolaborasi dengan Monash University diharapkan memperkuat jejaring akademik sekaligus memperluas dampak penelitian bagi masyarakat luas.
Berdasarkan laporan akhir desember 2024 yang berlangsung di Seminyak Bali, proyek KONEKSI telah mencapai tahap penyebarluasan hasil. Fase selanjutnya kemungkinan akan mencakup disseminasi kepada pengguna akhir, dalam hal ini komunitas, lokal pemerintah, hingga organisasi Masyarakat. Tidak hanya itu, juga dilakukan proses monitoring di beberapa lokasi.
Dengan adanya proyek ini, Unhas menegaskan perannya tidak hanya sebagai pusat pendidikan dan penelitian, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam upaya global mengatasi tantangan perubahan iklim, khususnya bagi kelompok masyarakat yang paling terdampak di Indonesia timur. (*/mir)
Editor : Ishaq Rahman