Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Hasanuddin menyelenggarakan Webinar Diaspora Series 11 dengan tema “Gender, Disaster and Food Resilience”. Kegiatan yang menghadirkan Narasumber Siti Kusujiarti, Ph.D (Professor and Chair Departement of Sociology/Anthropology, Warren Wilson Collage) sebagai narasumber berlangsung mulai 08.30 Wita secara virtual melalui aplikasi zoom meeting, Jumat (17/09).
Dalam kesempatan tersebut, Siti Kusujiarti, Ph.D memaparkan materi terkait bagaimana gender, bencana dan ketahanan pangan selama masa pandemi. Bencana yang terjadi diakibatkan oleh banyak hal, seperti kondisi alam, kegagalan teknologi, kelakuan manusia bahkan secara kompleks terjadi akibat kombinasi sosial teknologi. Permasalahan tersebut perlu direspon secara luas dan global.
Kondisi pandemi yang dihadapi seluruh lapisan dunia saat ini merupakan permasalahan yang berdampak pada kerugiaan materi, ekonomi masyarakat, dan lingkungan yang luas. Dalam penanggulanganya dibutuhkan sumber daya yang bergantung pada peran sosial dan budaya dari masyarakat.
“Peran kita saat ini adalah bagaimana kita bisa berpartisipasi dalam membiasakan diri untuk disiplin menerapkan proktokol kesehatan sebagai sikap postif yang dilakukan selama menghadapi masa pandemi,” jelas Prof. Siti.
Lebih lanjut, Prof. Siti menjelaskan bahwa efek lanjutan dari pandemi Covid-19 adalah melebarnya kesenjangan sosial yang terjadi pada kelompok masyarakat, seperti mereka yang tetap bekerja dan rentan penularan virus. Hal tersebut memilki hubungan terhadap sikap kekuasaan kebijakan yang dimiliki sebagian pihak terhadap resiko menghadapi tantangan pandemi.
“Kondisi tersebut tentu berpengaruh terhadap ketahanan pangan untuk dapat bertahan dan pulih dari gangguan pandemi. Banyak tantangan yang dihadapi selama masa pemulihan. Ketersediaan pangan bagi seluruh lapisan masyarakat harus menjadi perhatian khusus,” tambah Prof. Siti.
Permasalahan pada sektor pertanian tersebut telah menjadi gangguan yang serius selama pandemi, karena sistem pangan meliputi berbagai aspek proses mulai dari produksi, distribusi hingga konsumsi, sehingga mempengaruhi harga kebutuhan pangan.
Gender juga menjadi salah faktor kerentanan sosial, hal ini biasanya berpengaruh pada kepentingan perempuan yang kurang mendapat perhatian dalam mengatasi masalah yang berkaitan dengan bencana. Hal khusus yang dihadapi wanita saat ini, yakni dengan meningkatnya KDRT, kehilangan pekerjaan dan kemudian harus banyak tinggal di rumah mengurusi anak.
Setelah pemaparan materi, kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi. Kegiatan yang dipandu oleh Dr. Ir. Novaty Eny Dungga, MP., (Wakil Dekan 3 Fakultas Pertanian) selaku moderator diikuti kurang lebih 100 peserta berlangsung lancar hingga pukul 11.30 Wita. (*/dhs).
Editor : Ishaq Rahman, AMIPR