Direktorat Komunikasi Universitas Hasanuddin kembali menyelenggarakan Red Campus Talk edisi Kelas Internasional #107 dengan tema “A to Z of Earth: Seputar Kelas Internasional Teknik Geologi Unhas”. Program ini berlangsung pukul 16.00 Wita secara live melalui akun instagram @hasanuddin_univ, Selasa (11/5).
Hadir sebagai narasumber yakni Prof. Dr. Eng. Adi Maulana, S.T., M.Phil selaku pengelola kelas internasional Departemen Teknik Geologi, Fakultas Teknik Unhas.
Prof. Adi menjelaskan Teknik Geologi telah hadir di Universitas Hasanuddin sejak tahun 1977 dan menjadi satu-satunya program studi Perguruan Tinggi Negeri di wilayah bagian timur. Meningkatkan capaian pendidikan di 2017 dengan menerima sertifikasi Akreditasi AUN-QA, dan kemudian di tahun 2018 Universitas Hasanuddin memberikan kepercayaan kepada Teknik Geologi untuk membuka kelas internasional.
“Tidak semua Perguruan Tinggi mampu membuka program studi Teknik Geologi, karena salah satu persyaratannya harus memiliki kampus lapangan. Kita di Unhas sudah punya satu kampus lapangan yang ada di Kabupaten Barru. Di Indonesia, hanya ada tiga kampus lapangan Geologi yang dimiliki beberapa universitas negeri” jelas Prof. Adi.
Lebih lanjut, Prof. Adi menjelaskan Teknik Geologi menjadi salah satu prodi di Unhas yang lebih banyak menggunakan referensi pembelajaran dalam Bahasa Inggris. Untuk mahasiswa kelas internasional akan diwajibkan mengikuti program internasional exposure selama satu bulan hingga enam bulan bersama Universitas mitra di Jepang, Australia, Taiwan, dan Eropa.
“Pengalaman belajar di luar negeri yang diikuti mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam berbahasa Inggris, memperluas relasi, dan bisa lebih merasakan atmosfer pembelajaran internasional serta bisa menjadi acuan mereka untuk melanjutkan pendidikan magister nantinya,” jelas Prof. Adi.
Prodi Teknik Geologi kampus Gowa didirikan atas kerja sama pemerintah Indonesia dan pemerintah Jepang sehingga fasilitas yang tersedia sangat canggih. Terbukti, Teknik Geologi Unhas memiliki alat tercanggih di AsiaTenggara yakni Scanning Electron Microscope (SEM) yang digunakan untuk mengetahui unsur terkandung dalam mineral.
Tercatat sampai pada tahun 2018 hanya Unhas yang memiliki alat tersebut. Kemudian terdapat 30 unit alat mikroskop canggih Indonesia, X-Ray Diffractometer (DFR), Geolistrik, Ground Penetrating Radar (GPR), dan Fasilitas Kampus Lapangan Geologi Unhas.
“Kampus lapangan Geologi Unhas juga digunakan oleh Universitas lain dari Indonesia Timur. Jadi, baik laboratorim lapangan dan laboratorium kampus Teknik Geologi telah menjadi salah satu rujukan Indonesia bahkan di Asia Tenggara,” jelas Prof.Adi.
Edisi Red Campus Talk kali ini dipandu oleh Mirayanti (Student Volunteer Unhas) dan diikuti secara live oleh kurang lebih 100 follower instagram @hasanuddin_univ.(*/dhs)
Editor : Ishaq Rahman, AMIPR