Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Hasanuddin menggelar Rapat Paripurna, Senin (20/1), dimulai pukul 13.30 WITA. Rapat yang berlangsung di Ruang Rapat A Gedung Rektorat Unhas membahas beberapa agenda penting, antara lain: Pengesahan Beberapa Peraturan MWA, dan Laporan Tahunan MWA.
Rapat Paripurna dipimpin oleh Ketua MWA Unhas, Komjen Pol. (purn) Drs. Syarifuddin, M.Si. Turut hadir yaitu: Gubernur Sulawesi Selatan (yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Dr. Abdul Hayat Gani), Rektor Unhas (Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA), Ketua Senat Akademik (Prof. Dr. Dadang A. Suriamihardja), para anggota MWA dari unsur perwakilan dosen, tenaga kependidikan, dan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unhas.
Terdapat dua Peraturan MWA yang dibahas dan disahkan dalam Rapat Peripurna ini, yaitu: Peraturan MWA tentang Norma dan Tolak Ukur Kinerja Unhas, dan Peraturan MWA tentang Kode Etik dan Pedoman Perilaku Anggota MWA Unhas.
Rektor Unhas menyampaikan perkembangan pembangunan sarana dan prasarana yang telah dikerjakan sepanjang tahun 2019. Prof. Dwia mengungkapkan bahwa dana bantuan dari mitra-mitra Unhas dimanfaatka dengan optimal untuk mendukung peningkatan sarana dan prasarana.
“Bantuan yang kami terima dari para mitra dialokasikan untuk merampungkan beberapa infrastruktur Unhas. Alhamdulillah, berkat dana pengembangan tersebut, kami benahi Unhas menjadi lebih baik,” jelas Prof Dwia.
Merespon pemaparan tersebut, Ketua MWA Unhas menyambut baik langkah-langkah strategis yang diambil oleh pimpinan universitas. Menurut Syafruddin, peranan sarana dan prasana memiliki fungsi yang penting dalam mendukung kinerja sumber daya manusia.
“Dengan niatan yang tulus dan besar, tentu semua bercita-cita agar Unhas bisa menjadi Perguruan Tinggi yang mendapat perhatian dari seluruh kalangan. Untuk itu Unhas harus berbenah. Jika ditinjau dari kualitas sumber daya manusia, Unhas sudah cukup mumpuni tinggal infrastruktur yang perlu dikembangkan,” kata Syafruddin.
Lebih lanjut, Syafruddin mengajak seluruh elemen sivitas akademika Unhas untuk bersatu padu. Kampus ini perlu membangun kejayaan sebagai icon perguruan tinggi di Kawasan Indonesia Timur secara khusus, di Indonesia dan internasional secara umum.
Merespon hal tersebut, Rektor Unhas menyampaikan kembali komitmen untuk mendorong Unhas menjadi perguruan tinggi yang memiliki reputasi di tingkat nasional dan dunia. Dengan reputasi yang baik tersebut, Unhas dapat menjadi ekosistem yang menyenangkan bagi siapa saja untuk berkarya demi kemashlahatan bangsa dan masyarakat.
“Jika ingin dikenal dunia, maka kita harus berbenah. Saat ini Unhas berupaya untuk meningkatkan peringkatnya. Hal ini butuh keterlibatan aktif seluruh elemen yang ada, sehingga sekarang ini kita gencarkan semboyan Catch WCU sebagai pengingat tentang tujuan Unhas kedepan,” sambung Prof Dwia.
Pada kesempatan ini, Prof. Dwia memaparkan pengembangan infrastruktur, seperti: pembangunan penyelesaian interior Gedung Olahraga dan lingkungan sekitarnya, Pembangunan Pedestrian (untuk pejalan kaki dan pengguna sepeda) yang mengelilingi jalan lingkar dalam (termasuk 9 halte kampus Unhas Tamalanrea), Pembangunan Ruang Terbuka Hijau di dalam sub zona lapangan Olahraga Kampus Unhas Tamalanrea, Pembangunan Parkir bertingkat Rumah Sakit Pendidikan Unhas, Pembangunan Jalan lingkar, Fakultas Teknik Unhas, Pembangunan Jalan Hutan pendidikan Bengo-Bengo Unhas di Maros, dan sebagainya.
Rapat yang berlangsung hingga pukul 15.30 WITA ini dilanjutkan dengan diskusi diantara anggota MWA terkait beberapa agenda strategis yang menjadi perhatian bersama.(*)
Editor : Ishaq Rahman, AMIPR