Direktorat Kemahasiswaan Universitas Hasanuddin melalui Subdirektorat Penyiapan Karir menyelenggarakan Career Talk Bareng Teman Difabel bertajuk “Mengelola Kafe dengan Kesadaran Inklusif”. Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu (10/5), bertempat di Ruang LPMPP B, Lantai Dasar Perpustakaan Unhas ini dihadiri oleh 25 mahasiswa difabel yang didampingi volunteer.
Hadir sebagai narasumber adalah Fadly Rachman, Program Development Manager Cafe Tulus dan AksesHUB. Pada kesempatan ini, Fadly memaparkan bagaimana usaha kafe dapat dikelola dengan pendekatan yang ramah dan terbuka terhadap kelompok disabilitas.
“Saya mulai bersentuhan dan membangun komunikasi dengan teman disabilitas sejak tahun 2017. Selama berinteraksi saya menyadari adanya ketimpangan, rendahnya penempatan tenaga kerja disabilitas,” ujar Fadly mengawali pemaparannya tentang ide munculnya Kafe Inklusif.
Fadly mengisahkan pengalaman mengelola Cafe Tulus sebagai kafe inklusif pertama di Makassar. Ia menerangkan secara praktis mengenai pengelolaan sumber daya manusia, operasional harian, hingga pelayanan pelanggan yang dijalankan dalam semangat kesetaraan dan pemberdayaan.
Kegiatan ini mendapatkan antusiasme tinggi dari peserta. Nabila May Sweetha, mahasiswa Ilmu Politik, dengan penuh semangat menggali pengalaman pemateri, khususnya terkait penyiapan bahan baku untuk makanan dan minuman yang menjadi aspek penting dalam pengelolaan kafe.
Sementara itu, Hijratul Resky, mahasiswa Ilmu Komunikasi, juga aktif bertanya mengenai strategi komunikasi kafe inklusi. Ia tertarik pada pendekatan yang digunakan di Cafe Tulus, terutama dalam hal interaksi pelanggan ketika barista yang melayani adalah teman tuli.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kasubdit Penyiapan Karir Unhas, Burhan Kadir, S.S., M.A., dan Kepala Pusat Disabilitas Unhas, Dr. Ishak Salim, S.IP., M.A.
Dalam sambutannya, Burhan Kadir menyampaikan bahwa Career Center hadir untuk memfasilitasi seluruh mahasiswa Unhas, termasuk teman-teman difabel, dalam menyiapkan karir dan mengembangkan potensi sebelum lulus.
“Kedepannya semoga kita bisa membuat kegiatan yang memang dibutuhkan teman difabel agar bisa mengembangkan potensi dan bakat. Semoga kegiatan ini bisa memotivasi kita semua dan semakin mengasah bakat para peserta,” ujarnya.
Saat ini, Pusat Disabilitas Unhas juga tengah mengembangkan Lounge Mosaic of Indonesia (MoI) yang terletak di area Kantor Pusat Disabilitas dan Taman Inklusif. Universitas telah memfasilitasi mesin kopi di lounge ini, yang ke depannya diharapkan dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa disabilitas untuk mengembangkan minat dan keterampilan dalam bidang food and beverage, termasuk pengelolaan kafe.
Kegiatan ini menjadi salah satu wujud nyata komitmen Unhas dalam menciptakan ekosistem kampus yang inklusif, memberdayakan, dan mendukung pengembangan potensi mahasiswa difabel dalam berbagai bidang.(*/kmhs/fjr)
Editor: Ishaq Rahman