Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin menyelenggarakan The 2nd International Conference Nutrition and Public Health (ICNPH) dengan mengusung tema “Nutrition Resilience During Covid-19 Pandemic”.
Kegiatan berlangsung mulai pukul 08.00 Wita yang terhubung secara virtual melalui aplikasi zoom webinar, pada Senin (29/11).
The 2nd ICNPH merupakan forum pertemuan para ilmuwan dan peneliti nasional dan internasional yang tertarik pada nutrisi dan kesehatan masyarakat untuk berbagi ide baru dengan rekan kerja dan menjalin pertemanan baru dalam konferensi online.
Mengawali kegiatan, Dekan Fakultas FKM Unhas Dr. Aminuddin Syam, SKM., M.Kes., M.Med.Ed., menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan konferensi ini, yang dapat kembali dilaksanakan walaupun masih dalam situasi pandemi.
Menurutnya, topik pembahasan yang diusung sejalan dengan situasi yang masih belum cukup aman saat ini, utamanya yang berdampak pada ketahanan gizi selama masa pandemi. Melalui ICNPH 2021 diharapkan dapat memberikan solusi dan ide terbaru terhadap ketahanan nutrisi dan penelitian ilmu kesehatan masyarakat.
Mewakili Rektor Unhas, kegiatan resmi dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Kemitraan Unhas, Prof. dr. Muh. Nasrum Massi, Ph.D., Sp.MK. Kegiatan yang mempertemukan para ilmuwan dan peneliti dalam bidang gizi dan kesehatan masyarakat memberikan peluang yang besar dalam hal peningkatan publikasi bidang ilmu kesehatan bagi Universitas Hasanuddin.
Hadir sebagai keynote speaker yakni drg. Kartini Rustandi, M.Kes., Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Beliau menyampaikan permasalahan gizi di Indonesia yang masih menjadi prioritas utama dalam kesehatan masyarakat. Data menunjukkan bahwa warga Indonesia masih kurang dalam mengonsumsi sayur dan buah dan tidak diimbangi dengan aktivitas fisik.
“Pola konsumsi makanan sehat masih cenderung rendah dan jauh dari seimbang. Beberapa program penanggulangan stunting masih terus dioptimalkan. Masa pandemi Covid-19 ini menjadi tantangan besar untuk mencapai target yang diinginkan dalam pemenuhan kebutuhan gizi seimbang,” jelas drg. Kartini.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh para narasumber yang secara umum membahas terkait Kesehatan Ibu dan Anak selama pandemi Covid-19.
Dr. Ir. Suprayoga Hadi, MSP., selaku perwakilan kelembagaan Tim Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (Stunting) (TP2AK) Indonesia, menyampaikan materi tentang dampak pandemi Covid-19 terhadap percepatan pengurangan stunting di Indonesia. Beliau menjelaskan bahwa pemerintah telah meluncurkan strategi nasional untuk mempercepat pengurangan stunting pada 2018. Strategi ini merupakan acuan pelaksanaan program berdasarkan pengalaman dan praktik baik melalui serangkaian konsultasi dari pemangku kepentingan untuk mengurangi prevalensi stunting menjadi 14% pada tahun 2024 mendatang.
Tujuan konferensi ini adalah untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang pentingnya intervensi dan program gizi selama Covid-19 termasuk relevansinya untuk meningkatkan kekebalan, perilaku diet, pencegahan penyakit tidak menular, dan ketahanan pangan. Pembaruan pada penelitian terbaru akan memastikan masukan yang sangat berharga untuk pengembangan atau penyempurnaan kebijakan gizi dan kesehatan masyarakat.
Kegiatan pada hari pertama berlangsung lancar dengan diikuti oleh kurang lebih 500 peserta yang dipandu oleh Dr. Healthy Hidayanty, SKM.,Mkes., sebagai moderator. Sesuai agenda, kegiatan akan berlangsung selama dua hari yakni hingga esok hari pada Selasa (30/11). (*/dhs)
Editor : Ishaq Rahman, AMIPR