Universitas Hasanuddin menerima hasil asesmen dari Foundation for International Business Administration Accreditation (FIBAA) terhadap enam prodi jenjang Magister dan Doktor. Berdasarkan proses visitasi yang dilakukan, FIBAA menyampaikan bahwa prodi tersebut memenuhi persyaratan sesuatu standar kualitas yang telah ditentukan, sebagaimana pengumuman yang diterima pada Kamis (30/06)
Adapun prodi Unhas yang berhasil memenuhi standar akreditasi internasional FIBAA adalah :
1. S2 Agribisnis (Sekolah Pascasarjana)
2. S2 Ekonomi Perencanaan dan Pembangunan (Fakultas Ekonomi dan Bisnis)
3. S3 Ilmu Ekonomi (Fakultas Ekonomi dan Bisnis)
4. S2 Ilmu Hukum (Fakultas Hukum)
5. S2 Akuntansi (Fakultas Ekonomi dan Bisnis)
6. S2 Administrasi Publik (Fisip)
Direktur Komunikasi Unhas, Ir. Suharman Hamzah, Ph.D, menjelaskan (Senin, 04/07) bahwa proses asesmen terhadap enam prodi tersebut telah berlangsung pada bulan Februari 2022 secara virtual, terbagi dalam dua kluster. Dengan adanya hasil asesmen ini, maka jumlah akreditasi internasional Unhas untuk jenjang S1, S2, S3 dan Profesi semakin bertambah.
“Tentu ini merupakan hal yang menggembirakan bagi Unhas. Capaian ini menjadikan Unhas memiliki 55 prodi yang telah mendapatkan pengakuan internasional. Secara berkelanjutan, Unhas terus mengoptimalkan kualitas dalam berbagai hal. Dengan adanya akreditasi internasional, Unhas mengharapkan para lulusan bisa berkontribusi dan bersaing secara global,” jelas Ir. Suharman.
Secara umum, pemenuhan standar akreditasi internasional FIBAA merupakan upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas program studi dan kompetensi lulusan. Pengakuan internasional merupakan bukti standar pendidikan berkualitas yang Unhas berikan bagi mahasiswa dan berguna bagi jaminan kebutuhan alumni dalam mengembangkan karir.
“Semua pencapaian yang diraih Unhas tidak terlepas dari komitmen dan kolaborasi seluruh sivitas akademika. Kami masih menunggu 18 prodi lainnya yang telah divisitasi oleh lembaga akreditasi internasional ASIIN dan AUN-QA. Semoga hasilnya juga sesuai apa yang diharapkan,” tambah Ir. Suharman. (*/mir)
Editor : Ishaq Rahman, AMIPR