Sebagai bagian dari rangkaian dies natalis ke-15, Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kemitraan Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin menggelar Pelatihan Kewirausahaan dan Workshop Penyiapan Karir bagi mahasiswa.
Kegiatan yang mengusung tema “Menjadi Mahasiswa Wirausaha yang mandiri dan Berprestasi Guna Mempersiapkan Diri untuk Sukses dalam Dunia Kerja” ini berlangsung mulai pukul 08.00 Wita secara luring terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di Aula Lantai Dasar Fakultas Kehutanan Unhas, Minggu (13/3).
Hadir selaku narsumber Nurhadi Irbath, S.T., CEC., LCCC. (Wakil Ketua 2 PMO Merdeka Belajar Kampus Merdeka Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi) sekaligus Co-Founder and Chief of Commissioner Baracipta Esa Engineering.
Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin, Dr. A. Mujetahid M., S.Hut., M.P. menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Menurutnya, acara seperti ini sangat tepat diikuti mahasiswa, untuk mengetahui pentingnya membangun usaha.
“Mahasiswa Fakultas Kehutanan Unhas berpotensi menjadi seorang wirausahawan. Saya berharap kegiatan ini bisa memberikan semangat dan motivasi bagi mahasiswa untuk membangun usaha yang kreatif dan inovatif,” jelas Mujetahid.
Lebih lanjut Dr. A. Mujetahid mengatakan pandemi Covid-19 telah membawa perubahan pada perekonomian masyarakat yang kurang stabil. Untuk itu, dibutuhkan hadirnya para entrepreneur yang bisa menggerakkan perekonomian dan menciptakan lapangan kerja.
Nurhadi Irbath selanjutnya memaparkan “Pentingnya menjadi Entrepreneur dan Intrapreneurter”. Ia menjelaskan bagaimana kunci sukses untuk berwirausaha serta penerapan prinsip dalam berkarir.
“Entrepreneur merupakan orang yang memiliki ambisi dalam memulai bisnisnya sendiri dengan ide atau konsep baru. Entrepreneur bukan hanya sekadar orang yang memiliki jiwa pengusaha tetapi juga bisa merealisasikan ide-idenya dengan membangun usahanya sendiri,” jelas Nurhadi.
Nurhadi Irbath menjelaskan bahwa enterpreneur berbeda dengan intrapreneur, yaitu orang memiliki jiwa pengusaha, namun tidak merealisasikan idenya dengan membangun usaha sendiri.
“Intrapreneur biasa disebut karyawan dalam suatu perusahaan, yang bekerja untuk mempromosikan inovasi dan mendapatkan remunerasi sesuai dengan kesuksesan bisnis yang menjadi tanggung jawabnya,” jelas Nurhadi.
Pentingnya menjadi seorang entrepreneur karena bisa memberikan lapangan kerja, kesempatan mendapatkan pekerjaan bagi orang lain jauh lebih besar, sementara intrapreneur, orang yang mampu menjadikan perusahaan tempatnya bekerja untuk jauh lebih sukses dengan ide kreatif dan inovatif yang dimilikinya.
Lebih lanjut, Nurhadi menuturkan bahwa kunci sukses seorang entrepreneur adalah memiliki jiwa ambisi yang tinggi dan memiliki humality (kerendahan hati). Sementara intrapreneur adalah seseorang yang mampu memberikan hasil dengan cepat (deliver results quick) dan managing stakeholders. Prinsip berkarir adalah tentang menempatkan orang yang tepat di tempat yang tepat.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang diikuti secara interaktif oleh peserta yang hadir dan berlangsung lancar sampai pukul 12.00 Wita. (*/fhut/dhs).
Editor : Ishaq Rahman, AMIPR