Berita Terbaru

UNIVERSITAS HASANUDDIN

FIKP Unhas Beri Pelatihan Pengembangan Produk Bahari dan Literasi Maritim

Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Universitas Hasanuddin menggelar Bina Desa Mahasiswa Semester Awal Tahun Akademik 2025/2026. Kegiatan berlangsung di Desa Biring Kassi, Galesong Utara, Kabupaten Takalar pada Sabtu (4 Oktober 2025) ini mengangkat tema “Dari Laut Menjadi Manfaat: Pengembangan Produk Bahari dan Literasi Maritim”.

Bina Desa Mahasiswa FIKP diisi dengan pelatihan sambal olahan dari hasil laut, kelas anak pesisir, dan aksi bersih pantai. Sebanyak 40 mahasiswa dari seluruh Program Studi di FIKP turut serta. Kegiatan yang dikoordinasikan langsung oleh Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FIKP ini dipimpin oleh Eldeewis D. Tampubolon sebagai Ketua Panitia. Hadir pula sebanyak tujuh orang dosen, dan 25 warga masyarakat.

Kepala Desa Biring Kassi, H. Murdalin, S.Pd, MM menyampaikan apresiasi atas pemilihan wilayahnya sebagai lokasi kegiatan. Sebagai salah satu desa yang berada di pesisir Kabupaten Takalar, desa ini memiliki potensi hasil laut yang perlu mendapat perhatian dan pengembangan. Selain itu, masyarakat membutuhkan pengembangan literasi dalam isu-isu kelautan.

“Kegiatan ini dapat memberi manfaat bagi peningkatan kapasitas masyarakat desa dalam pengolahan hasil laut, khususnya yang terdapat di sekitar pantai dan laut yang terjangkau aksesnya oleh warga desa,” kata Murdalin.

Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FIKP, Prof. Dr. Ir. Siti Aslamyah, MP, selaku penanggung jawab kegiatan menjelaskan bahwa Bina Desa Mahasiswa merupakan program rutin yang diselenggarakan setiap tahun. Dengan dukungan dari Direktorat Kemahasiswaan Unhas, Bina Desa Mahasiswa dimaksudkan sebagai upaya mendekatkan mahasiswa dengan masyarakat dan sekaligus mengajak mahasiswa untuk turut serta dalam upaya mengatasi persoalan-persoalan aktual yang dihadapi masyarakat.

“Bina Desa merupakan program bidang akademik dan kemahasiswaan sebagai perwujudan tridarma perguruan tinggi. Melalui program ini, kami berharap dapat menjadi bagian dari solusi atas persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat desa,” kata Prof. Aslamyah.

Narasumber pada pelatihan sambal olahan dari hasil laut adalah Dr. Ir. Nursinah Amir, S.Pi., MP. Pada sesi ini, Nursinah membagikan teknik dan pengetahuan mengolah hasil laut, terutama ikan. “Selama ini, masyarakat umumnya mengolah hasil laut secara sederhana. Umumnya dibakar, digoreng, atau dimasak, kemudian disajikan sebagai makanan pokok. Padahal, dengan teknik pengolahan sederhana, hasil laut ini dapat memberi nilai tambah secara ekonomis,” kata Nursinah.(*/fikp)


Editor : Ishaq Rahman

Berita terkait :

Share berita :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email

This post is also available in: Indonesia