Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Universitas Hasanuddin menyelenggarakan Pengabdian Masyarakat di Kabupaten Pangkep, Jumat (22/5/20). Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Ir. Badaeni, MP., dari Program Studi Budidaya Peraiaran (BDP) Departemen Perikanan FIKP Unhas.
Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut dirangkaikan dengan beberapa agenda pelatihan dan penyuluhan yang bertujuan untuk memberikan wawasan ilmu pengetahuan terhadap potensi budidaya perairan di wilayah Kab. Pangkep.
Pada program Penyuluhan Hidroponik Untuk Pemberdayaan Masyarakat Pulau
Lakkang Dalam Menghadapi Covid-19, yakni memberikan pemaahaman terkait budidaya dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah, tetapi menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman karena kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan menggunakan tanah.
Dalam proses pelaksanaannya menggunakan media tanam hidroponik seperti menggunakan arang sekam, spons, expanded clay, rockwool, serbuk sabut kelapa dan serbuk kayu.
Selain itu penyuluhan budidaya udang juga dilakukan dengan melihat potensi pada perkembangan budidaya udang cepat di Indonesia. Namun dalam perkembangan tersebut juga terdapat beberapa masalah penyakit bermunculan yang telah menjadi ancaman pada proses budidaya udang.
Hal tersebut bisa diatasi dengan pemilihan lokasi tambak yang lebih tepat dengan seminimal mungkin tidak merusak lingkungan sekitar. Sehingga budidaya udang dapat dikelola secara maksimal dengan permukaan dasar tambak yang lebih bersih.
Pada kesempatan yang sama, juga telah dilaksanakan program pengabdian masyarakat terkait sistem informasi geografis alat bantu area penangkapan ikan. Memberikan pelatihan cara menentukan daerah penangkapan tradisional dengan menggunakan Global Positioning System (GPS) yang dapat bekerja dalam segala kondisi cuaca dimanapun dan kapanpun dalam waktu 24 jam.
Tipe alat GPS yang digunakan seperti tipe Garmin 60 yang berfungsi sebagai penentu posisi, rute, kompas dan jarak Fishing Ground. Selain itu juga dapat menggunakan alat jenis lain seperti fish finder atau portable fish finder.
Agenda lain dalam program pengabdian masyarakat tersebut juga memberikan pelatihan terkait pentingnya kemasan dan label yang menjadi identitas dari produk yang dihasilkan serta berpengaruh terhadap citra maupun mutu dari produk itu sendiri.
Produk yang berkualitas yang bisa diterima dengan baik oleh pasar atau para pelanggan harus memiliki kemasan dan label yang baik serta menarik sebagai bagian dari kebijakan dan strategi pemasaran produk.
Rangkaian pelaksanaan pengabdian masyarakat tersebut diharapkan dapat memberikan kebermanfaatan terhadap kesejahteraan masyarakat dalam peningkatan perekonomian melalui bidang usaha yang jalankan. (*/dhs).
Editor: Ishaq Rahman, AMIPR