Berita Terbaru

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Gelar Kuliah Umum, Fakultas Kehutanan Unhas Hadirkan Nara Sumber Asal Belgia

Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin menyelenggarakan Sharing Session in Forestry Faculty. Kegiatan ini menghadirkan dua pemateri yakni Prof. Dr. Ir. Patrick Van Damme (Professor Departemen Tumbuhan, Fakultas Teknik Biosains, Universitas Ghent) dan Sidi Rana Menggala (Mahasiswa Ph. Departemen Tumbuhan, Fakultas Biosains, Universitas Ghent). Kuliah umum berlangsung di Aula Fakultas Kehutanan, Kampus Tamalanrea, Makassar, Senin (21/10).
 
Kegiatan dimulai dengan penjelasan latar belakang kedua nara sumber oleh Dr. Risma Illa Maulany, S. Hut., M. NatresSt sebagai moderator. 
 
Prof. Dr. Ir. Patrick Van Damm dalam materinya “Agricultural Commodities, Sustainable Development and Poverty Reduction: Learning from African Experiences" menjelaskan beberapa poin penting mengenai pertanian skala kecil, sistem pemasaran yang dibutuhkan oleh produk pertanian. Mayoritas populasi Afrika/dunia  tinggal di daerah pedesaan dan bergantung kepada hasil pertanian skala kecil untuk memenuhi kebutuhan makan maupun pendapatan. 
 
"Banyak produk yang bisa dihasilkan, disini kita harus melihat peluang dalam menghasilkan produk olahan yang bisa memiliki pangsa pasar di masyarakat. Banyak produk hasil hutan yang bisa diubah menjadi produk siap jual. Saya yakin, dengan wilayah hutan Indonesia yang luas, maka peluang menghasilkan produk unik namun dibutuhkan masyarakat juga semakin besar. Untuk itu, memang perlu dilakukan beberapa upaya dalam melihat peluang tersebut," jelas Prof Patrick. 
 
Pada kesempatan yang sama,  Sidi Rana Menggala yang merupakan mahasiswa Ph.D di Universitas Ghent, Belgia menjelaskan materi "Indonesian Cinnamon – Oppurtunities for Value Chain Improvement for Non Timber Forest Product".  Sidi memaparkan penelitian terhadap tumbuhan kayu manis.
 
"Cinnamon yang lebih akrab kita kenal sebagai kayu manis memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Tanaman ini memiliki dua dampak, baik secara ekonomi maupun ekologi. Selain sebagai produk jual, cinnomon dalam ekologi dijadikan sebagai rumah hewan seperti beruang madu. Tumbuhan ini dapat ditemukan di daerah yang subtropis. Sebenarnya ada 220 jenis Cinamon. Namun, hanya 3 jenis yang dapat dikonsumsi," jelas Sidi. 
 
Kuliah tamu yang dihadiri oleh kurang lebih 80 peserta yang berasal dari mahasiswa maupun dosen Fakultas Kehutanan berlangsung hingga pukul 13.15 Wita.(*)
 
Editor : Ishaq Rahman

Berita terkait :

Share berita :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email

This post is also available in: Indonesia

Skip to content