Gerakan Unhas Mengaji dan Sholat Berjamaah (GUMSB) Universitas Hasanuddin pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 2021/2022 kembali dihadirkan. Pada edisi pekan ini, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) bertindak sebagai host.
Kegiatan berlangsung mulai pukul 16.00 Wita secara virtual melalui aplikasi zoom meeting dan terhubung pada kanal youtobe Kemahasiswaan Unhas, Selasa (19/10).
Mengawali kegiatan, Dekan FMIPA Dr. Eng. Amiruddin, M.Si., dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan sebagai host. Dirinya mengatakan, GUMSB merupakan satu gerakan efektif dalam mendukung dan menghadirkan generasi Unhas yang tidak hanya cerdas secara intelektual, namun juga memiliki kecerdasan spiritual. Hal ini penting guna membentuk karakter mahasiswa yang sesuai dengan ajaran maupun ketetapan Allah Swt.
“Terima kasih kepada pimpinan Universitas dan panitia untuk kepercayaannya kepada kami. Walaupun via zoom, tapi kita mengharapkan bersama tidak mengurangi makna kegiatan. GUMSB hadir untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan dan memiliki makna penting dalam menghadirkan insan cendekia berkarakter mulia,” jelas Dr. Amiruddin.
Kegiatan resmi dibuka oleh Ketua Senat Akademik Unhas, Prof. Dr. Eng. Dadang A. Suriamihardja. Beliau mengatakan GUMSB menjadi salah satu upaya mencapai visi misi Unhas untuk melahirkan insan cendekia cerdas dan berkarakter. Gerakan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman maupun keimanan para sivitas akademika Unhas. Sehingga, Unhas kedepannya mampu menghasilkan insan cerdas dan bertanggung jawab.
Dalam kesempatan tersebut, hadir sebagai narasumber yang mengisi sesi ceramah adalah Ust.Prof. Dr. Arifuddin Ahmad, M.Ag., yang menjelaskan terkait “Menghidupkan (Ihya’) as Sunnah Nabi SAW dalam Konteks Kekinian”.
Prof. Arifuddin mengatakan Nabi Muhammad sebagai utusan terakhir Allah dalam dirinya memiliki keteladanan. Olehnya itu, Allah menyerukan agar setiap muslim kemudian menirukan atau meneladani sikap Rasulullah SAW. Hal ini sesuai dengan Q.S Ali ‘Imran ayat 31 yang menyebutkan “Katakanlah (muhammad), jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu,”.
Lebih lanjut, Prof. Arifuddin mengatakan dalam berbagai hadist menjelaskan bahwa Allah mencintai seorang mukmin, pria atau wanita bergantung pada tingkat dimana ia mencintai dan menaati Rasulullah. Menerapkan sunnah dalam berbagai kehidupan era saat ini yang penuh tantangan menjadi satu prinsip dasar yang harus dilakukan.
“Sebagai seorang muslim di era kekiniaan saat ini, kita harus memaksimalkan dan meningkatkan kecintaan kepada Rasulullah. Kita harus menunjukkan bahwa bahwa inilah ajaran beliau yang rahmatan lilalamin. Meneladani nabi muhammad merupakan bagian dari menjalankan sunnah beliau,” jelas Prof. Arifuddin.
Setelah menyampaikan materinya, kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab. Kegiatan diikuti kurang lebih 1.000 peserta berlangsung lancar dan berakhir pukul 18.00 Wita. (*/mir)
Editor: Ishaq Rahman, AMIPR