Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Hasanuddin kembali menyelenggarakan konferensi internasional bertajuk “The 6th International Conference on Accounting, Management, and Economics (ICAME) ”. Konferensi ICAME ke-6 kali ini mengusung tema “Organizational Transformation Sinergy in New Normal Era”.
Kegiatan berlangsung mulai pukul 08.30 Wita secara virtual melalui aplikasi zoom meeting, Rabu (15/12).
Hadir sebagai narasumber yakni Arnold Jayaputra B.Sc., MBA., Ph.D (The University of Western Australia), Ass. Prof. Desi Arisandi, Ph.D (Singapore Institute of Technology), Prof. Ian Douglas Miles (University of Manchester, UK), dan Prof. Dr. Marzuki, DEA., Ph.D (Universitas Hasanuddin, Indonesia).
Mengawali kegiatan, Dekan FEB Unhas, Prof. Dr. Abdul Rahman Kadir, M.Si, CIPM., menjelaskan sejak pandemi Covid-19 yang mempengaruhi berbagai sektor termasuk perekonomian dan kemudian menghadirkan kebijakan ekonomi baru yang disesuaikan dengan era norma baru. Hal ini memberi dampak cukup signifikan. Sehingga, diperlukan kolaborasi berbagai pihak untuk mengoptimalkan transformasi perekonomian dimasa normal baru.
“Kami berharap konferensi ini dapat menambah diskusi dan informasi dari berbagai penelitian terhadap wacana kebijakan ekonomi baru di era pasca pandemi. Kegiatan ini juga menjadi agenda penting dalam penerbitan karya ilmiah oleh para akademisi dan menjadi kontribusi positif bagi pemetaan pembangunan Indonesia ke depan,” jelas Prof. Rahman.
Kegiatan resmi dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Unhas, Prof. dr. Muh. Nasrum Massi, Sp.MK, Ph.D. Dalam sambutannya, beliau mengapresiasi inisiatif dan komitmen FEB Unhas menyelenggarakan konferensi ini. Menurutnya, perekonomian sebagai sektor utama pembangunan Indonesia memiliki peranan penting, yang membutuhkan perhatian agar stabilitas negara tetap terjaga.
“Saya percaya, ICAME akan menjadi wadah mempertemukan para peneliti, saling bertukar informasi dan gagasan yang bermanfaat untuk menjaga stabilitas ekonomi di era pandemi Covid-19,” kata Prof. Nasrum.
Usai pembukaan secara resmi, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi dari para narasumber.
Materi awal disampaikan oleh Ass. Prof. Desi Arisandi, Ph.D terkait “Applied Research Showcase”. Beliau memberikan contoh penerapan akuntansi berbasis manajemen. Credit Counseling Singapore (CCS) yang merupakan sebuah organisasi amal, membantu orang-orang di Singapura melunasi hutang tanpa jaminan melalui Debt Management Program (DMP).
CCS adalah satu-satunya organisasi yang diakui oleh The Association of Banks in Singapore (ABS) atas komitmen dalam membantu individu yang tertekan utang mengatasinya tanpa jaminan melalui konseling, pendidikan, dan memfasilitasi pengaturan pembayaran utang.
“Ada beberapa proyek yang sedang kami jalankan saat ini seperti On-ChainScan yang merupakan pemindai kerentanan kontrak cerdas blockchain online, transportasi laut berkelanjutan dengan memanfaatkan sistem energi kapal dan teknologi lingkungan,” jelas Desi.
Materi lainnya juga disampaikan oleh Arnold Jayaputra B.Sc., MBA., Ph.D., tentang “Discovering the Role of Digital Innovation during COVID-19-Evidence from IDX firms”. Dirinya mengatakan, sejak pandemi, terjadi penurunan ekonomi global sekitar 3%. Untuk Indonesia, terjadi penurunan 2% dari 4,97% menjadi 2,97%.
Sekitar 70% konsumen Indonesia setidaknya memanfaatkan salah satu layanan berbasis digital selama pandemi. Misalnya saja pada pola perilaku belanja. Data menunjukkan, 60% pertumbuhan konsumen membeli secara online untuk sebagian besar produk yang dibutuhkan.
“Digitalisasi menjadi satu hal yang tidak bisa dihindari. Seluruh kegiatan utamanya pada masa pandemi lebih banyak memanfaatkan teknologi termasuk di Indonesia. Ada beberapa tantangan digitalisasi di Indonesia seperti kurangnya SDM yang menguasai penggunaan teknologi. 75% eksekutif perusahaan teknologi yang disurvei berpendapat bahwa merekrut talenta teknologi lokal itu sulit,” jelas Arnold.
Setelah pemaparan materi dari para narasumber, kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab. Para peserta aktif memberikan pertanyaan dan tanggapan. Kegiatan dilanjutkan dengan sesi paralel, dimana para peserta mempresentasikan makalah. Konferensi dijadwalkan berlangsung hingga esok hari, Kamis (16/12). (*/mir)
Editor : Ishaq Rahman, AMIPR