Berita Terbaru

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Kuliah Umum Peningkatan Perdagangan Nasional dan Internasional

Universitas Hasanuddin bekerja sama dengan Lembaga National Single Window (LNSW) menyelenggarakan kuliah umum bertajuk “LNSW Goes to Campus” dengan tema “Peran LNSW dalam Perdagangan Internasional dan Nasional secara Terintegrasi/Kolaborasi”. Kegiatan berlangsung mulai pukul 09.30 Wita secara daring melalui aplikasi zoom meeting, Selasa (08/03).

Hadir sebagai narasumber yakni Sekretaris LNSW (Muhammad Lukman, S.E., M.M) dan Muhammad Sabranjamil Alhaqqi, B.Sc., (Hons)., MIntBus., CSCA., CWM (Dosen FEB Unhas dan Tenaga Ahli FTA Center Makassar).

Sekretaris LNSW memaparkan topik “Peran LNSW dalam Perdagangan Internasional dan Nasional secara Terintegrasi/Kolaborasi”.

Muhammad Lukman menjelaskan bahwa dalam era globalisasi ekonomi dan liberalisasi perdagangan sekarang ini, serta perkembangan teknologi dengan kebangkitan Industri 4.0, ketergantungan setiap negara terhadap aktivitas perdagangan internasional dan lalu lintas barang ekspor-impor semakin tinggi.

Dibentuknya Lembaga National Single Window (LNSW) melalui Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2018 tentang Indonesia National Single Window merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik di bidang ekspor, impor, dan logistik.

Peningkatan pelayanan publik ini juga bertaraf nasional maupun internasional dan didukung oleh teknologi informasi dan komunikasi yang handal, serta berorientasi kepada pelayanan (service oriented) dan control balanced yang diwujudkan dengan tersedianya suatu Service Level Agreement yang disesuaikan dengan kebutuhan seluruh pemangku kepentingan.

“Dalam mendukung pembangunan nasional, LNSW mempungai beberapa peran strategis diantaranya dalam hal penerimaan negara, integrasi probis internasional, menyediakan fasilitas bagi pelaku usaha untuk berbagi informasi, hingga memberikan dukungan manajemen bagi para perusahaan,” kata Lukman.

Saat ini, LNSW sudah menjalin kerja sama dengan 15 instansi pemerintah terkait kegiatan ekspor dan impor yang terintegrasi dalam SINSW.

Sejak beroperasinya LNSW, telah banyak capaian yang diperoleh khususnya dalam penanganan perizinan ekspor dan impor.

“Cakupan integrasi yang semula hanya terkait dengan perizinan juga diperluas sehingga meliputi dukungan terhadap peningkatan fasilitasi perdagangan, pengawasan lalu lintas barang, dan optimalisasi penerimaan negara,” papar Lukman.

Materi lainnya disampaikan oleh Muhammad Sabranjamil mengenai “Peluang Ekspor Sulawesi Selatan dalam Mendukung PEN”. Secara umum, beliau memberikan gambaran tentang pertumbuhan ekspor, komoditas utama ekspor, peluang dan tantangan pengembangan ekspor dan program pemerintah daerah dalam mendukung pertumbuhan ekspor Sulsel.

Sabranjamil mengatakan, pada dasarnya Indonesia telah memasuki tahapan pemulihan ekonomi nasional. Hal ini ditandai dengan surplus neraca perdagangan pada tahun 2021 dan juga diikuti oleh Sulsel yang mengalami kenaikan ekspor hampir 20% utamanya pertambangan dan pertanian.

Setidaknya ada 161 komoditi ekspor utama Sulsel untuk negara tujuan mencakup Jepang, Australia, Tiongkok dan sebagainya.

“Meskipun kontribusi Sulsel dalam kegiatan ekspor Indonesia secara nasional tergolong kecil, akan tetapi Sulsel dipercaya sebagai salah satu hub ekspor di Indonesia timur,” kata Sabranjamil.

Setelah pemaparan materi, kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab. Para peserta aktif memberikan tanggapan dan pertanyaan kepada para narasumber.

Kegiatan yang dipandu oleh Rotua Nuraini Tampubolon, M.I.Kom (Humas LNSW) selaku moderator berlangsung lancar diikuti kurang lebih 100 peserta berakhir pukul 12.00 Wita. (*/mir)

Editor : Ishaq Rahman, AMIPR

Berita terkait :

Share berita :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email

This post is also available in: Indonesia

Skip to content