Di antara 91 lulusan program doktor yang diwisuda 24 Maret 2016, terdapat salah seorang yang sangat istimewa. Dia adalah Mayjen TNI Bachtiar, yang tidak lain adalah mantan Panglima Kodam VII Wirabuana. Jenderal dua bintang ini, juga terpilih sebagai alumnus doktor terbaik lulusan Unhas yang diwisuda pada periode III Tahun Akademik 2015/2016 di Baruga Andi Pangerang Petta Rani Kampus Tamalanrea.
Pada hari kedua wisuda, Kamis (24/3/2016), Rektor Unhas Prof.Dr.Dwia Aries Tina Pulubu, M.A. melantik 822 lulusan Unhas jenjang Pascasarjana. Mereka itu terdiri atas program pendidikan doktor (91 orang), magister (384), Pendidikan Dokter Spesialis (76), Pendidikan Dokter Gigi Spesialis (8), dan Program Profesi sebanyak 180.
Rektor Unhas Dwia Aries Tina Pulubuhu menekankan tiga hal berkait dengan lulusan ini. Kesatu, beberapa tahun terakhir ini program pendidikan doktor terus dikontrol terkait masa studinya,.Pada wisuda tahun 2015, beberapa wisudawan doktor dapat menyelesaikan studi tepat waktu, yakni tiga tahun, meskipun jumlahnya terbatas. Pada wisuda kali ini 4 lulusan menyelesaikan masa studi tiga tahun dan 9 orang lainnya dengan masa studi antara 3-4 tahun.
‘’Kedua, agar program pascasarjana benar-benar berorientasi ke mutu. Sebagai langkah awal mahasiswa harus benar-benar melewati proses yang dapat menjamin kualitas calon mahasiswa. Pada penerimaan tahun 2015 dari sekitar 2.500 pelamar, diterima hanya sekitar 66%,’’ kata Dwia Aries Tina Pulubuhu.
Ketiga, Dwia mengatakan, Unhas ingin mewujudkan cita-cita lama institusi ini agar Program Pacsarjana benar-benar menjadi ‘’mesin’’ publikasi jurnal internasional institusi ini. Meskipun peran ini belum optimal dalam hal jumlah publikasi internasional terindeks SCOPUS, Unhas saat ini telah menempati urutan ke-9 tertinggi di antara seluruh perguruan tinggi secara nasional.
‘’Total publikasi Unhas terindeks SCOPUS PER 17 Maret 2016 mencapai 851 jurnal. Angka ini sekitar dua kali lipat dari capaian awal tahun 2014. Prestasi ini akan semakin baik pada saat peran Program Pascasarjana sebagai ‘mesin’ jurnal semakin efektif,’’ ujar Dwia.