Dalam rangka Dies Natalis ke-61, Universitas Hasanuddin menyelenggarakan pelepasan Pengabdian Kepada Masyarakat Terpadu, bertempat di Pelataran Pantai Seruni, Kabupaten Bantaeng, Minggu (3/9/2017), sejak pukul 10.30 WITA. Acara yang dirangkaian dengan Pameran Inovasi dan Produk Unhas ini dihadiri Bupati Bantaeng, Prof. Dr. Nurdin Abdullah, M.Agr, Wakil Rektor Unhas Bidang Inovasi dan Kerja Sama, Prof. dr. Budu, Ph.D, Sp.M(K), M.Ed, dan Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LP2M) Unhas, Prof. Dr. Ir. La Ode Asrul, MA. Turut hadir pula para pimpinan fakultas, Majelis Wali Amanat, Senat Akademik, jajaran civitas akademika Unhas, serta kepala SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantaeng.
Dalam laporannya mengawali kegiatan, Kepala LP2M Unhas, Prof. La Oede Asrul menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas kerja sama dan kesediaan Kabupaten Bantaeng, khusus penerimaan Bupati Bantaeng. “Kami memperoleh sambutan luar biasa. Bukan saja difasilitasi untuk kesuksesan kegiatan ini, bahkan juga disiapkan pengawalan dari Makassar ke Bantaeng. Jadi ini seperti dijemput,” kata Prof. La Ode, disambut tawa hadirin.
Sementara itu, Bupati Bantaeng Prof. Nurdin Abdullah mengutarakan kebahagiaannya dengan kegiatan pengabdian masyarakat di wilayahnya. Ia mengaku sejak awal menjabat sebagai kepala daerah, Unhas selalu menjadi tempatnya berkonsultasi untuk menemukan berbagai solusi. Di sisi lain, Unhas juga memberi dukungan untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dalam pembangunan.
“Saya ingat ketika pertama kali dilantik sebagai Bupati, saya dipanggil oleh Prof. Akil, dan beliau berpesan: Unhas ini dapurmu, jangan pernah lupakan dapurmu. Itulah yang saya lakukan. Setiap hadapi masalah, saya selalu kembali ke Unhas. Jadi, kalau ada yang mengatakan bahwa Nurdin Abdullah berhasil sebagai Bupati, itu sesungguhnya adalah keberhasilan Unhas juga,” kata Nurdin Abdullah, disambut tepuk tangan meriah.
Dalam sambutannya mewakili Rektor Unhas, Wakil Rektor Bidang Inovasi dan Kerja Sama, Prof. Budu, mengakui bahwa Kabupaten Bantaeng memiliki citra positif di mata berbagai pihak. “Kalau mengajukan proposal penelitian atau pengabdian kepada pemerintah pusat, dan kami sebutkan bahwa mitra kami adalah Kabupaten Bantaeng, biasanya sambutan sangat positif,” papar Prof. Budu.
Kemitraan Unhas dan Kabupaten Bantaeng adalah salah satu dari sekian banyak implementasi kemitraan yang dikembangkan Unhas. “Sebagai perguruan tinggi yang berada pada kluster 1 menurut kategori Kemristekdikti, orientasi kerja sama Unhas dijalankan dengan prinsip ABCG atau Academic, Business, Community, and Government. Sehingga, kita juga punya kerja sama multi pihak, misalnya antara Unhas – Pemkab Bantaeng – BPPT,” terang Prof. Budu.
Pada kegiatan ini juga ditampilkan produk-produk Unhas yang merupakan hasil inovasi dan telah siap untuk dihilirisasi, atau diserahkan kepada industri untuk dimanfaatkan. Selain produk-produk pertanian, pada kesempatan ini juga diperkenalkan kapal nelayan hasil inovasi Unhas yang memiliki kelebihan dengan teknologi plat datar yang membuatnya fleksibel dan mudah untuk menjangkau daerah terpencil.
Bupati Bantaeng, didampingi oleh pimpinan Unhas kemudian mengunjungi stand-stand pameran produk inovasi Unhas. Pada kesempatan ini, Bupati Bantaeng dan Rektor Unhas (yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Inovasi dan Kerja sama) juga meluncurkan produk hasil inovasi, yaitu “dodol markisa”. Produk ini dihasilkan oleh Kelompok Usaha Rakyat yang dibina oleh Inkubator Bisnis dan Kewirausahaan, Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin, bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bantaeng.(*)