Pusat Bahasa Mandarin Unhas Berkembang Luar Biasa

Meski baru berusia enam tahun, Pusat Bahasa Mandarin (PBM) Universitas Hasanuddin mengalami perkembangan yang luar biasa.  Saat ini, PBM Unhas membuka pusat pendidikan Bahasa Mandarin di SMA Athirah Makassar, Tomohon Sulawesi Utara, dan menyusul di Universitas Udayana Bali, di sampan akhir tahun silam memperoleh penghargaan medali perak dari Pemerintah Tiongkok yang diserahkan Wakil Perdana Menteri Nona Liu Yandong.

‘’Saat ini tercatat 1.848 orang belajar di PBM Unhas, suatu jumlah yang mengalami kenaikan tiga kali lipat dari tahun sebelumnya,’’ ujar Prof.Tao Xianguang saat member sambutan pada peringatan Ulang Tahun ke-6 PBM Unhas di Aula Prof.Mattulada Unhas, Rabu (22/2).

Rektor Unhas Prof.Dr.Dwia Aries Tina Pulubuhu, M.A. yang juga memberikan sambutannya menimpali,di bawah kepemimpinan Prof. Tao, PBM Unhas mengalami kemajuan yang luar biasa. Kehadiran PBM Unhas ini merupakan jembatan membangun hubungan akademik antara Negara besar Tiongkok dengan Indonesia.

‘’Kita memanfaatkan hubungan kerja sama ini dengan memanfaakan dunia akademik bagi kepentingan  ‘’soft diplomacy’’ (diplomasi lunak) melalui bahasa guna mengembangkan inovasi, kerja sama, inklusi, dan berbagi antarnegara,’’ ujar Dwia yang didampingi Dekan Fakultas Ilmu Budaya Unhas Prof.Drs.Burhanuddin Arafah, M.Hum, Ph.D yang juga sebelumnya memberikan sambutan.

Melalui PBM ini kita harapkan dapat membangun peradaban yang lebih damai dan kooperatif dan saling pengertian antarsesama, tanpa membedakan sisi etnik dan politik.

Menurut Dwia, pemerintah Tiongkok sangat memberi perhatian besar kepada PBM Unhas. Hal ini ditandai dengan penanugerahan penghargaan medali perak pada peringatan HUT XI Confusius Institute, 10 Desember 2016 di Tiongkok, kepada enam pelaksana PBM, dan Unhas salah satu di antaranya. Unhas termasuk salah satu dari 10 PBM di seluruh dunia yang memperoleh penghargaan tersebut dengan judul ‘’Individual Performance Excellence 2016’’. Rektor Unhas merupakan satu-satunya yang menerima penghargaan tersebut dari 6 PBM di Indonesia dan 500 PBM di seluruh dunia.

‘’Melalui PBM ini banyak yang dapat dikerjasamakan. Beberapa tahun silam dengan Xiamen University Unhas bekerja sama dalam bidang pengobatan akupuntur. Ke depan dengan Nanchang Unversity, Tiongkok dapat dikembang teknologi medik herbal,’’ ujar Dwia pada acara yang juga dihadiri para anggota Paguyuban Tionghoa di Makassar tersebut .

Peringatan HUT VI PBM Unhas tersebut juga menampilkan atraksi kesenian khas Tionghoa seperti barongsai dan tarik suara yang dibawakan oleh para mahasiswa. (*).

Skip to content