Universitas Hasanuddin pada Dies Natalis ke-66 menggelar Tabligh Akbar bersama Ustadz Dr. H. Das’ad Latif, S.Sos, S.Ag. Acara ini terselenggara hasil kerjasama antara Unhas dengan Bank Syariah Indonesia (BSI). Kegiatan berlangsung pukul 13.00 Wita secara luring di GOR JK Arenatorium Kampus Unhas, Tamalanrea, Sabtu (27/08).
Rektor Unhas, Prof.Dr.Ir Jamaluddin Jompa, M.Sc dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada panitia yang telah melaksanakan sejumlah rangkaian kegiatan menuju puncak perayaan Dies Natalis ke-66 Unhas. Salah satunya adalah Tabligh Akbar. “ini sebagai ajang silaturahmi dan menghadirkan nuansa yang lebih bermakna untuk membentuk intelektual islam bagi sivitas akademika,’jelas Prof JJ di hadapan ribuan sivitas akademika Unhas. Turut hadir jajaran pimpinan Majelis Wali Amanat, Senat Akademik, para Wakil Rektor, dekan di lingkup Unhas.
Selanjutnya, Prof. JJ menyampaikan bahwa mahasiswa yang kuliah di Unhas tidak hanya dibimbing untuk mengasah intelektual, tetapi juga menjaga kecerdasan emosional, dan kecerdasan sosial untuk saling menghargai satu sama lain, serta mengasah kecerdasan spritual melalui kegiatan rutin di Gerakan Unhas Mengaji dan Shalat Berjamaah (GUMSB) di setiap semester.
“Mahasiswa Unhas dipersiapkan sebagai generasi emas untuk mengisi 100 tahun kemerdekaan Indonesia di tahun 2045 untuk menjadi negara maju. Sehingga kita berharap di setiap kesempatan keagamaan kita bisa hadir menyemarakkan, dan Unhas akan terus mengasah kemampuan mahasiswa untuk menjadi manusia unggul dan bisa diandalkan dengan penguatan karakter yang religius,” jelas Prof. JJ.
Materi tausiah Ustadz Das’ad Latif pada Tabligh Akbar ini adalah kunci sukses di dunia dan akherat. Adapun kunci sukses tersebut, menurut Ustadz Das’ad Latif ada 5 yaitu; Pertama, Menuntut ilmu. Kedua, Tutur kata dan akhlak yang baik. Ketiga, Persatuan dan Persaudaraan. Keempat, Berbakti pada orang Tua. Kelima, Sholat tahajjud.
Ustadz Das’ad di awal ceramah mengelaborasi tentang kelebihan ilmu di atas harta. Kata dia harta membuat repot manusia menjaganya. Sebaliknyua, ilmu yang jaga manusia. Dengan ilmu manusia bisa mendapat harta tetapi dengan harta belum tentu manusia bisa mendapat ilmu.
“Jangan pernah berhenti sekolah hanya karena masalah bayaran, tuntutlah ilmu pengetahuan. Ingatlah Allah Maha Kaya, atas izin Allah dengan ilmu kita bisa meraih apa yang kita impikan. Jika kita dipandang rendah oleh seseorang maka camkan dalam diri kita bahwa jangan pernah berputus asa. Janji Allah akan mengangkat derajat bagi seseorang yang beriman dan berilmu pengetahuan,” jelas Ustadz Das’ad
Lebih jauh, Ustadz Das’ad menuturkan seseorang yang berilmu namun tidak memiliki akhlak adalah mereka yang tidak bernilai dimata Allah SWT. Puncak dari semua ilmu adalah adab dan akhlak mulia. Dengan kecerdasan dan ilmu yang kita miliki yang dibalut dengan keutamaan tutur kata dan akhlak yang baik semoga Allah akan memudahkan segalanya untuk kita raih.
Ustad Das’ad mengingatkan akan pentingnya membangun persatuan dengan menjaga persaudaraan diantara perbedaan yang ada. Dalam islam perbedaan adalah hal yang biasa, namun yang tidak biasa adalah mereka yang tidak ingin berbeda. Maka berpegang tegulah pada tali persaudaraan agama Islam.
“Keutamaan persatuan dalam islam ibisa kita lihat pada praktik shalat berjamaah. Bayangkan bila niat dan arah kiblat berbeda-beda. Kacau jadinya,’ jelas Ustadz Das’ad. ‘Oleh karena itu, menurut Ustadz Das’ad, walaupun di Unhas ada berbagai fakultas dengan mahasiswa yang datang dari berbagai suku yang berbeda-beda namun harus bersatu supaya bisa kuat. Jangan saling memusuhi di antara kalangan sivitas akademika Unhas sendiri. Jadikan perbedaan menjadi potensi dengan cara berpegang teguh pada tali persaudaraan kita,” jelas Ustadz Das’ad.
Ustad Das’ad juga menuturkan tentang kesaksiannya akan berkah berbakti pada orang tua. “Bila saya ada jadwal ceramah maka saya selalu meminta ridho ibu. Alhamdulillah, selama ini dilancarkan,’ papar Ustadz Das;ad. ‘Dan bila hati gundah gulana bersegera mengadu kepada Allah di sepertiga malam dengan sholat tahajjud. Jangan curhat di media sosial,’ tegas Ustadz Das’ad.
Pelaksanaan Tabligh Akbar berlangsung lancar dan khidmat, diikuti kurang lebih 3.000 peserta dari kalangan sivitas akademika Unhas. (*/dhs)
Editor : Supratman