Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin mengelola enam program magister (Strata Dua). Keenam program magister tersebut merupakan kajian monodisiplin, yang memiliki hubungan keilmuan dengan program sarjana (Strata Satu). Hal ini menjadi topik pembahasan dalam Red Campus Talk edisi #112, yang berlangsung pada Sabtu (29/5) pukul 16.00 Wita secara live melalui akun instagram @hasanuddin_univ.
Edisi Red Campus Talk yang digelar oleh Direktorat Komunikasi kali mengangkat tema “Jeli Melihat Peluang dan Tantangan Masa Kini: Seputar Prodi Magister Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unhas”.
Hadir sebagai narasumber yakni Dr. Phil. Sukri Tamma, M.Si selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Riset dan Inovasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unhas (FISIP). Keenam program magister yang dibahas adalah:
1. Ilmu Politik
2. Sosiologi
3. Ilmu Komunikasi
4. Ilmu Antropologi
5. Administrasi Publik
6. Ilmu pemerintahan
Semua prodi magister di FISIP Unhas telah terakreditasi sesuai BAN-PT, sebagian telah terakreditasi A dan beberapa lainnya dalam proses peningkatan akreditasi. Untuk prodi S2 Ilmu Hubungan Internasional saat ini masih dalam tahap persiapan dengan target akan menerima mahasiswa baru untuk semester awal 2021/2022 mendatang.
Pada proses pembelajaran, prinsipnya sama pada jenjang sarjana. Semua prodi magister dibimbing oleh dosen yang berkualifikasi doktor, beberapa diantaranya adalah guru besar (professor). Dr Sukri menambahakan bahwa dirinya senantiasa berupaya untuk menjaga kualiatas seperti yang diamanatkan Unhas berdasarkan kebijakan Rektor untuk selalu menjaga mutu kualitas pembelajaran dosen dan mahasiswa.
Mahasiswa prodi magister FISIP Unhas boleh berasal dari berbagai bidang keilmuan. Karena dengan dasar bidang keilmuan yang dimiliki, diharapkan nantinya dapat dikembangkan untuk memperkaya kajian akademik yang dipilih.
“Bisa saja mereka yang berasal dari lulusan Fakultas Keseharan masyarakat ingin mengembangkan keilmuan di bidang administrasi, maka mereka akan mengambil prodi administrasi negara. Kemudian mahasiswa yang berasal dari Fakultas Hukum atau Psikologi bisa saja ingin mengembangkan kemampuannya dalam bidang komunikasi. Untuk asal sarjana yang ilmunya non FISIP, beberapa prodi akan memfasilitasi penyesuaian melalui brainstorming,” jelas Dr. Sukri.
Langkah ini diharapkan menjadi cara menyamakan persepsi antara sesama mahasiswa dan mahasiswa dengan dosen, terutama untuk melihat aspek perkembangan bidang keilmuannya dari kerangka bidang studi sebagai dasar awal yang dimilki oleh calon mahasiswa.
Edisi Red Campus Talk kali ini dipandu oleh Anggi Nurwahyudi (Student Volunteer Unhas) dan diikuti secara live oleh kurang lebih 100 followers instagram @hasanuddin_univ.(*/dhs)
Editor : Ishaq Rahman, AMIPR