Direktorat Komunikasi Universitas Hasanuddin kembali menyelenggarakan Red Campus Talk edisi #139 dengan tema “Farming in the Modern and Digital Era: Seputar Prodi Keteknikan Pertanian, Ilmu dan Teknologi Pangan, dan Agroteknologi”.
Kegiatan berlangsung pukul 16.00 Wita secara live melalui akun instagram @hasanuddin_univ, Kamis (10/02).
Hadir sebagai narasumber yakni Dr. Ir. Iqbal Salim, S.TP., M.Si., IPM (Ketua Prodi Keteknikan Pertanian), Februadi Bastian, S.TP., M.Si., Ph.D (Ketua Prodi Ilmu dan Teknologi Pangan), dan Dr. Ir. Abd. Haris Bahrun, M.Si (Prodi Agroteknologi). Ketiga narasumber secara bergantian memberikan gambaran tentang deskripsi prodi, keunggulan dan fasilitas, kerja sama antar instansi hingga prospek alumni.
Mengawali kegiatan, Ir. Iqbal selaku Kaprodi Keteknikan Pertanian menjelaskan prodi ini berfokus pada penerapan ilmu-ilmu keteknikan dalam pertanian. Tujuannya agar proses pertanian berlangsung modern melalui penerapan ilmu dan teknologi.
Lebih lanjut, Ir. Iqbal juga menjelaskan cakupan ilmu yang dipelajari, serta prospek karir bagi lulusan. Prodi ini juga telah mendapatkan pengakuan internasional AUN-QA. Terkait sarana prasarana, beliau juga menambahkan tersedia laboratorium yang bermanfaat untuk proses pembelajaran mahasiswa.
“Kita dilengkapi 7 laboratorium, proses pembelajaran tidak hanya dalam ruang kelas. Tapi juga terjun langsung di lapangan untuk melihat penerapan keteknikan pertanian. Sehingga, mahasiswa semakin memahami bidang ilmu yang dipilih,” jelas Ir. Iqbal.
Pada kesempatan yang sama, Ir. Haris Bahrun sebagai Kaprodi Agroteknologi menuturkan prodi ini hadir sejak tahun 2009 dengan pengakuan internasional AUN-QA. Untuk peningkatan mutu berkualitas dan menghasilkan lulusan berdaya saing, prodi ini memiliki 61 staf pengajar, 16 diantaranya merupakan guru besar.
Selain SDM yang memadai, Prodi Agroteknologi juga menyediakan fasilitas pembelajaran seperti 17 laboratorium yang lengkap dan tersedia lahan untuk kebun percontohan.
“Untuk memaksimalkan pembelajaran, kita desain kurikulum yang dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mahasiswa. Juga memperluas kemitraan dengan berbagai pihak baik dalam dan luar negeri seperti kerja sama perbenihan dengan Taiwan. Prospek lulusan juga sangat luas, bisa menjadi peneliti maupun terlibat dalam bidang pemerintahan terkait,” jelas Ir. Haris.
Penjelasan lainnya juga disampaikan oleh Februadi Bastian terkait prodi Ilmu dan Teknologi Pangan. Dirinya menjelaskan, fokus utama prodi tersebut pada penanganan pasca panen termasuk pengolahan hingga produk olahan untuk mempertahankan hasil panen jangka panjang.
Terkait sarana prasarana, prodi ini juga menyediakan berbagai fasilitas pembelajaran termasuk empat laboratorium untuk membantu mahasiswa meningkatkan keilmuan yang dimiliki.
Red Campus Talk merupakan upaya memperkenalkan seluk-beluk program studi yang ada di Unhas. Program ini hadir dalam rangka membantu calon mahasiswa memutuskan pilihan program studi, kegiatan menampilkan paparan singkat yang dikemas secara populer dan kasual, namun informatif.
Talkshow dilakukan secara live (siaran langsung) pada Instagram resmi @hasanuddin_univ setiap hari berdasarkan jadwal. Tiap edisi mengenalkan tiga prodi
yang berbeda.
Edisi Red Campus Talk kali ini dipandu oleh Ayla (Student Volunteer Unhas) selaku host berlangsung lancar hingga pukul 17.30 Wita dan diikuti secara langsung oleh kurang lebih 100 follower instagram @hasanuddin_univ. (*/mir)
Editor : Ishaq Rahman, AMIPR