Direktorat Komunikasi Universitas Hasanuddin kembali menyelenggarakan program bertajuk Red Campus Talk edisi #33 dengan tema “Karena Separuh Bumi Adalah Laut: Seputar Prodi Teknik Kelautan dan Prodi Ilmu Kelautan”. Program ini berlangsung pukul 16.00 Wita secara live melalui akun instagram @hasanuddin_univ, Jumat (16/04)
Hadir sebagai narasumber yakni Dr.Eng. Achmad Yasir Baeda, S.T., M.T (Dosen Prodi Ilmu Kelautan) dan Wasir Samad, S.Si., M.Si., Ph.D (Sekretaris Departement Ilmu Kelautan).
Kesempatan awal dijelaskan oleh Prodi Teknik Kelautan, Yasir menjelaskan bahwa prodi yang berada di bawah naungan Fakultas Teknik ini berfokus pada pembelajaran mengenai struktur pembangun.
“Di Teknik Kelautan kami mempelajari sisi tekniknya. Jadi yang suka matematika, yang suka perubahan logika, bidang kepelabuhanan dan berkontribusi terhadap bidang bangunan lepas pantai, maka mari bergabung dengan kami,” tambah Yasir.
Yasir menuturkan bahwa mahasiswa Teknik Kelautan akan mempelajari dua hal mendasar dalam perkuliahan, yakni Perencanaan Pembangunan Pantai mulai dari merancang pelabuhan, bangunan pelindung pantai dan station. Sehingga setiap mahasiswa diuntut untuk mampu menjadi desainernya atau sebagai pihak yang merencanakan.
Yang kedua, bidang Bangunan Lepas Pantai, yakni merencanakan anjungan minyak, anjungan gas lepas pantai yang lebih terstrukur dan kemudian hitung-hitungan mekanik. Selama proses perkuliahan, nantinya mahasiswa tidak lagi secara terus menerus melakukan kegiatan observasi langsung ke wilayah laut, karena telah difasilitasi dengan menggunakan alat satelit.
Sebagai penunjang lainnya, teknik kelautan memiliki lima laboratorium yang terdiri dari tiga laboratorium fisik, yakni Lab. Teknologi Lelautan, Lab. Kepantaian & Lingkungan, dan Lab. Geoteknik Pantai. Juga ada dua laboratorium riset yakni Lab. Riset Struktur, dan Lab. Riset Apung. Fasilitas ini dilengkapi dengan alat canggih simulasi gelombang yang hanya dimiliki oleh dua negara yakni Vietnam dan di Indonesia yang berada di kampus Teknik Unhas.
Berbeda dengan Teknik Kelautan, Wasir Samad menjelaskan Prodi Ilmu Kelautan yang berada di bawah naungan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) mempelajari ekosistem laut, yakni mengenai potensi sumber daya alam, fenomena alam, serta interaksi gelombang laut. Sehingga yang menjadi target lokasi observasinya adalah wilayah pesisir pantai.
“Saya menjamin yang menjadi mahasiswa kami akan enjoy berkuliah di prodi kami karena memiliki fasilitas kolam renang sebagai manivestasi dari laut, jadi sebelum mereka migrasi ke laut mereka di perhadapkan lebih dulu ke kolam,” jelas Wasir.
Ilmu Kelautan yang lebih berfokus pada observasi sumber daya laut ini memiliki fasilitas penunjang yakni marine station di Pulau Barang Lompo yang digunakan untuk seluruh kegiatan mahasiswa yang berkaitan dengan laut. Serta memiliki sarana budidaya perairan atau tambak di Kabupaten Barru.
Syarat menjadi mahasiswa kedua prodi ini tidak diwajibkan memiliki dasar kemampuan berenang. Karena selama perkuliahan praktek lapangan mahasiswa akan difasilitasi penunjang keselamatan saat menyelam. Namun terkhusus di Prodi Ilmu Kelautan, mahasiswa akan mengambil mata kuliah berenang di awal semester.
Red Campus Talk merupakan upaya memperkenalkan seluk-beluk program studi pada jenjang strata satu yang ada di Unhas. Saat ini, Unhas memiliki 67 program studi strata satu, dan 2 program studi vokasi atau sarjana terapan.
Program ini hadir dalam rangka membantu calon mahasiswa memutuskan pilihan program studi, kegiatan menampilkan paparan singkat yang dikemas secara populer dan kasual, namun informatif.
Edisi Red Campus Talk kali ini dipandu oleh Zefanya (Student Volunteer Unhas) dan diikuti secara live oleh kurang lebih 100 follower instagram @hasanuddin_univ.(*/dhs)
Editor : Ishaq Rahman, AMIPR