Rektor Universitas Hasanuddin Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., memberikan ceramah islamiah tarwih di Masjid Al-Markas Makassar pada Selasa (11/04) pukul 20.00 Wita. Dalam kesempatan tersebut, Prof. JJ memaparkan berkaitan dengan “Peran Umat Islam dalam Membangun Negeri Indonesia yang Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur”.
Prof. JJ mengatakan, meskipun Unhas bukanlah universitas berbasis islam, akan tetapi Unhas terus berupaya mengembangkan berbagai kegiatan bernuansa islam seperti gerakan unhas mengkaji dan shalat berjamaah, musabaqah dan kajian keagamaan lainnya yang sesungguhnya merupakan pendalaman ciptaan Allah yang merupakan ayat kauniah.
Lebih lanjut, Prof. JJ menjelaskan Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur memiliki makna sebagai negeri yang baik dengan Rabb (Tuhan) yang Maha Pengampun. Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur adalah negeri yang tentram, subur, aman, nyaman dan damai. Oleh karena itu, beliau mengajak agar momentum bulan suci ramadhan disamping memperkuat keimanan dan ibadah yang diajarkan oleh rasulullah SAW, juga kita mengamalkan QS: Al-Qasas ayat 77.
“Indonesai sebagai negara muslim terbesar di dunia, mayoritas penduduknya mengimani Al-quran dan sunnah nabi Muhammad SAW sebagai pedoman hidupnya, harus bisa menggunakan kekutan spiritual keislamannya dalam memperkuat kecerdasan intelektualnya, dan memperkokoh kecerdasan emosionalnya. Landasan spirutual islam yang kuat harusnya bisa menjadi penyemangat kita dalam membangun negara Indonesia, menjadi negara Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur,” jelas Prof. JJ.
Prof. JJ menambahkan Indonesia saat ini berada pada urutan 40 untuk kontribusi iptek, dan inovasinya berada di posisi ke-44 lebih buruk dari tahun 2021 di posisi ke-37. Bahkan dari sisi produktivitas ekonomi, nilai TFP Indonesia di Asia tenggara nomor 2 dari bawah, bahkan lebih buruk dari Laos dan Kamboja. Oleh karena itu, beliau mengajak seluruh masyarakat untuk bekerja keras, bekerja cerdas, dan dilandasi oleh iman dan taqwa. Sehingga diharapkan kedepan Indonesia akan menjadi negara besar. (*/mir)
Editor : Ahmad