Berita Terbaru

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Rektor Unhas: Dosen Sangat Relavan Menjadi Penyemangat Bangsa

Universitas Hasanuddin menjadi tuan rumah penyelenggaraan Kuliah Bestari Majelis Dewan Guru Besar (MDGB) Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH bertajuk “Profesi Dosen Ekspektasi dan Realitas”.

Kegiatan berlangsung di Ruang Rapat Senat Lt.2 Gedung Rektorat Unhas, Kampus Tamalanrea serta terhubung secara virtual melalui aplikasi zoom meeting mulai pukul 09.00 Wita, pada Kamis (4/5).

Kuliah Umum Bestari menghadirkan para narasumber, yakni Dr. Moh. Sofwan Effendi, M.Ed. (Direktur Sumber Daya Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kemendikbudristek), Prof. Dr. Ir. Satryo Soemantri Brodjonegoro (Dirjen Dikti, Periode 2000 – 2009), dan Prof. Akhmaloka, Ph.D (Rektor Institut Teknologi Bandung, Periode 2010 – 2014). Rektor Unhas Prof. Dr. Jamaluddin Jompa, M.Sc., dan Prof Pangeran Moenta sebagai moderator

Mengawali kegiatan, Rektor Unhas Prof. Dr. Jamaluddin Jompa, M.Sc., dalam sumbutannya menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kesempatan yang diberikan kepada Unhas sebagai tuan rumah dalam forum ini. Menurutnya, guru dan dosen memiliki tempat yang sangat relavan untuk menjadi penyemangat bangsa.

“Momentum ini membuktikan komitmen kita menyatukan semangat untuk membawa bangsa ini menyelesaikan beban yang tentu tidak kecil, sehingga keberadaan forum ini sangat penting dan relavan dalam membahas tentang ekpektasi dan realitas dosen. Membicarakan seperti apa kriteria yang diharapkan kedepannya.” Jelas Prof. JJ.

Lebih lanjut, Prof. JJ menuturkan bahwa jumlah guru besar atau profesor kini semakin meningkat jumlahnya, membuktikan kekuatan Indonesia menuju masa keemasan di tahun 2045. Peran profesor sangat optimal dan sejalan dengan tekad bangsa yang makmur, sejahtera adil dan bahagia, serta disegani dunia.

“Kita tidak bisa menjadi bangsa yang maju, jika sumber daya manusia kita lemah. Peningkatan jumlah dosen dan guru besar dengan kualifikasi yang semakin baik adalah kekuatan bangsa. Demikian sebagai profesi yang mulia, seorang dosen tentunya juga senantiasa memerlukan berbagai macam masukan dari seluruh pihak untuk menjalankan tridarma perguruan tinggi, ” jelas Prof. JJ.

Prof. JJ juga memberikan penjelasan terkait kebijakan pengelolaan SDM Unhas yang dilakukan berdasarkan peraturan perundang-undangan secara nasional dan kebijakan internal universitas.

Sementara Prof Satryo misalnya, ia menilai, kebijakan pemerintah terhadap institusi pendidikan khususnya PTN seakan diasumsikan sebagai industri yang berdampak pada profesi dosen.

Asumsi PTN tersebut menyebabkan dosen juga dianggap sebagai pegawai kantor dan karyawan perusahaan, padahal kata dia, dosen merupakan profesi yang memiliki tugas dan fungsi dalam bidang pendidikan yang sangat esensial terhadap kesejahteraan bangsa dan negara.

Lebih jauh, Prof Akhmaloka menyampaikan permasalahan dosen lainnya yakni dosen punya banyak tanggung jawab namun reward diberikan sedikit. “Kita banyak dituntut tapi tidak mendapat reward yang seimbang,” ungkapnya.

Selain itu, Lanjut mantan Rektor ITB ini, dosen kadang diperhadapkan pada tugas administrasi yang banyak sehingga dosen tidak bisa bekerja secara profesional. Ia berharap pemerintah dapat mengurangi beban administrasi dosen agar bisa bekerja secara profesional sesuai tupoksinya di kampus.

Selanjutnya, Dr. Moh. Sofwan Effendi, M.Ed menyampaikan bentuk-bentuk tunjangan kesejahtraan dosen yang telah diberikan oleh pemerintah saat ini. “Tunjangan yg diberikan kepada dosen itu ada 4, tunjangan fungsional, kehormatan, serdos, dan tunjangan kinerja,” kata Direktur Sumber Daya Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kemendikbudristek.

Ia setuju jika dosen tidak disamakan dengan ASN biasa, namun untuk mencapai itu, aturan-aturan terkait ASN harus direvisi. Ia juga menyampaikan tujuan pengisian PAK yang dikejar diisi oleh dosen saat ini hingga 30 Juni 2023.

Kegiatan secara resmi dibuka oleh Ketua Majelis Dewan Guru Besar PTNBH Prof. Dr. Harkristuti Harkrisnowo, S.H., M.H. Disampaikan bahwa pemilihan tema dalam Kuliah Umum Bestari ini selaras dengan visi misi PTNBH dalam mensejahterahkan kemakmuran bangsa. Isu yang diangkat sebagai peninjauam kembali terkait peningakatan kualitas insan perguruan tinggi.

Setelah sambutan, Kuliah Umum bestari dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh para narasumber yang dipandu oleh Prof. Dr. Andi Pangerang Moenta, S.H., M.H., DFM., sebagai moderator. (*)

Kepala Bagian Humas Unhas

Ahmad Bahar

Berita terkait :

Share berita :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email

This post is also available in: Indonesia

Skip to content