Rektor Universitas Hasanuddin, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., secara langsung menghadiri agenda penanaman pohon mangrove yang merupakan salah satu program prioritas dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jend. TNI (Purn) Luhut B. Pandjaitan hadir pula di Wisata Mangambang, Desa Marannu, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, Jumat (19/08).
Dalam kesempatan tersebut, Luhut menyampaikan bahwa mangrove memberikan banyak manfaat bagi masyarakat Indonesia, terutama melindungi dari dampak perubahan iklim. Mangrove dapat menahan ombak besar karena angin kencang dan tsunami. Tidak hanya itu, mangrove memiliki potensi penyimpanan karbon yang besar. Kawasan Mangrove juga dapat dimanfaatkan melalui pengembangan ekominawisata.
Luas hutan mangrove Indonesia sebesar 3,31 juta hektar dan merupakan 20% dari luas mangrove dunia. Namun, 600.000 hektar diantaranya kritis. Dengan demikian, target rehabilitasi mangrove pertahun adalah seluas 150 ribu hektar dan program ini merupakan yang terbesar di dunia.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mendukung upaya pemerintah dalam percepatan program rehabilitasi mangrove seluas 600.000 hektar hingga tahun 2024 di seluruh provinsi Indonesia. Target 600 ribu ini bisa diselesaikan dengan keterlibatan berbagai pihak. Olehnya itu, hal ini perlu disinergikan bersama dengan seluruh lapisan masyarakat,” jelas Luhut.
Secara umum, Unhas juga banyak terlibat dalam berbagai aktivitas yang tujuannya untuk pelestarian dan pengembangan magrove. Misalnya saja kerja sama yang dilakukan oleh Science Techno Park (STP) Unhas kerja sama dengan PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV dengan menggelar penanaman 1.000 pohon mangrove di kawasan Makassar New Port (MNP).
Kegiatan tersebut dilakukan dalam upaya menghadirkan dan mendukung Ruang Terbuka Hijau (RTH) MNP pada khususnya dan Kota Makassar pada umumnya. (*/mir)